Kabanjahe, Karosatuklik.com – Pemerintah Kabupaten Karo bersama Forkopimda menggelar doa bersama lintas agama untuk korban tragedi sepak bola yang merenggut ratusan nyawa di Stadion Kanjuruhan, Malang Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022).
Aksi wujud solidaritas doa bersama itu digelar di Jambur Pemkab Karo, Komplek Rumah Dinas Bupati, Jalan Veteran Kabanjahe, Kamis (6/10/2022).
Tragedi tersebut meninggalkan duka yang sangat mendalam bagi masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat Kabupaten Karo.
Doa bersama dihadiri Wakil Bupati, Theopilus Ginting, Dandim 0205/TK, Letkol Inf. Benny Angga Ambar Suoro, Kapolres Tanah Karo, AKBP Ronny Nicolas Sidabutar, Komandan Batalyon (Danyon) 125/Simbisa Letkol Inf Budianto Hamdani Damanik, tokoh agama dari GBKP, Katolik dan Islam. Juga hadir tokoh adat dan budaya Malem Ukur Ginting yang juga Ketua Harian DPP Lembaga Adat dan Budaya (Lakonta), Ketua MUI Kabupaten Karo, Drs. H. Fakhry Samadin Tarigan S.Ag, perwakilan suporter sepakbola “Karo Mania” dari Laskar Simbisa julukan Karo United dan undangan lainnya.
Pantauan, doa bersama lintas agama ini berlangsung dengan khidmat, dipimpin oleh tiga tokoh agama di Kabupaten Karo yakni Tokoh Agama Kristen Protestan, Pdt. Elita Waty Br Sembiring, S.Th dari Moderamen GBKP, Ketua MUI Kabupaten Karo, H. Fakhry Samadin Tarigan, S.Ag, Tokoh Agama Katolik, Pastor RD Ronal Sitanggang.
Pada kesempatan ini Wakil Bupati Theopilus Ginting menyampaikan bahwa “Pemerintah Kabupaten Karo beserta jajaran Forkopimda dan masyarakat Karo turut berbelasungkawa terhadap korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, harapan kita semoga keluarga yang ditinggalkan tabah dan ikhlas dalam menghadapi cobaan ini.” ucapnya.
Empati dan Solidaritas dari Kabupaten Karo
“Bersama-sama kita doakan agar arwah para korban diterima disisi Tuhan dan kepada korban yang masih dalam perawatan segera diberikan kesembuhan dan juga kepada tim investigasi agar bekerja secara maksimal sehingga kejadian ini dijadikan pembelajaran untuk kedepannya,” harap Wakil Bupati.
“Kegiatan ini merupakan sebuah keniscayaan kehidupan berbangsa dan bernegara. Peristiwa yang telah terjadi ini, tentu sangat menyakitkan bagi kita semua, melalui doa bersama ini kita menunjukan rasa empati dan solidaritas kita kepada para korban,” jelasnya.
Seperti ramai diberitakan, tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang tersebut menewaskan ratusan suporter dan dua anggota Polri usai laga Arema FC (Malang) versus Persebaya (Surabaya), hal ini tentu menjadi sejarah kelam di dunia persepakbolaan Indonesia. Semoga kedepan tidak terulang lagi. (R1)
Baca juga:
1. Pintu 13: Menit-menit Kepanikan, Jeritan Hingga Mematikan
2. Sejarah dan Arti Tugu Kota Malang
3. Tragedi Kanjuruhan, Polri Periksa 29 Saksi dan 6 CCTV di Stadion
4. Tragedi Kanjuruhan Jangan Hanya Evaluasi, Pidanakan Bila Ada Kesalahan
5. Jokowi Minta Menteri PUPR Audit Stadion yang Dipakai Semua Liga di Indonesia
