Bangun Sinergitas dan Galang Dukungan, Kepala BNN RI Lakukan Brainstorming Bersama Para Duta Besar

Nasional1061 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Kejahatan narkotika merupakan salah satu transnational crime yang mengancam keamanan dan keselamatan generasi bangsa. Hal tersebut disampaikan Kepala BNN, Dr. Petrus Reinhard Golose kepada para duta besar Indonesia di kawasan Asia Tenggara dan Timor Leste dalam forum brainstorming Keppris di Asia Tenggara yang berlangsung secara virtual, Selasa (30/11/2021).

Dr. Petrus Reinhard Golose mengungkapkan terdapat 8.743 kawasan rawan narkoba di Indonesia dengan angka prevalensi penyalahguna narkoba mencapai 2,4% pernah pakai dan 1,8% setahun pakai berdasarkan hasil penelitian BNN bersama LIPI. Kepala BNN menambahkan bahwa saat ini sebanyak 84 new psychoactive substances (NPS) telah terdeteksi masuk dan beredar di Indonesia.

“Peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia dengan melibatkan berbagai profesi,” ujarnya.

Lebih lanjut Dr. Petrus Reinhard Golose menyebutkan bahwa sampai dengan November 2021 ini BNN telah menyita barang bukti sabu sebanyak lebih dari 3 ton; 4,67 ton ganja kering; dan ratusan ribu pil ekstasi. Sebagian besar narkotika yang masuk ke Indonesia menurutnya berasal dari kawasan golden triangle yang mencakup perbatasan tiga negara yaitu Thailand, Myanmar, dan Laos.

Bangun Sinergitas dan Galang Dukungan, Kepala BNN RI Lakukan Brainstorming Bersama Para Duta Besar

Oleh sebab itu, Kepala BNN berharap para duta besar di kawasan Asia Tenggara dan Timor Leste dapat membantu dalam membangun kerja sama serta memperlancar arus komunikasi dengan para negara terkait sehingga dapat mencegah masuknya barang haram tersebut ke Indonesia.

Hal ini disambut baik oleh para duta besar dalam forum brainstorming Keppris di Asia Tenggara. Duta besar Indonesia untuk Myanmar, Prof. Dr. Iza Fadri misalnya, ia menyampaikan dukungannya kepada BNN dalam memberantas penyelundupan narkotika yang dilakukan oleh sindikat jaringan internasional, khususnya sindikat golden triangle.

“Kita harus mengantisipasi permaslaahan narkotika ini dari sumbernya dan melakukan upaya dalam langlah-langkah yang terintegrasi,” tutur Prof. Dr. Iza Fadri.

Menutup sesi pembahasan isu peredaran narkoba, Kepala BNN menyampaikan permohonan dukungan para duta besar Indonesia kawasan Asia Tenggara dan Timor Leste terkait kandidasi Indonesia sebagai anggota commission on narcotic drugs (CND) periode 2024-2027. Dr. Petrus Reinhard Golose berharap para Duta Besar Indonesia dapat melakukan pendekatan dan meyakinkan negara anggota ASEAN untuk mendukung dan memberikan suaranya kepada Indonesia sebagai perwakilan untuk Asia Tenggara. (R1)