Bank Syariah Indonesia Tak Hanya untuk Umat Islam

Nasional853 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Presiden Joko Widodo meminta Bank Syariah Indonesia menjadi bank yang universal dan inklusif.

Ia ingin agar Bank Syariah Indonesia lebih banyak menjangkau nasabah, tak sebatas umat Islam.

Hal ini Jokowi sampaikan dalam acara peresmian PT Bank Syariah Indonesia Tbk di Istana Negara, Jakarta, Senin (1/2/2021).

Adapun Bank Syariah Indonesia merupakan penggabungan dari tiga bank syariah BUMN, yakni BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Mandiri Syariah.

“Jadi jangan berpikir Bank Syariah Indonesia ini hanya untuk umat Muslim saja, yang non-Muslim pun juga harus diterima dan disambut baik menjadi nasabah Bank Syariah Indonesia,” kata Jokowi.

Semua yang mau bertransaksi atau yang berinvestasi secara syariah harus disambut sebaik-baiknya, ucap dia.

Tak hanya itu, untuk memperluas jangkauan nasbah, Jokowi juga meminta Bank Syariah Indonesia menarik minat generasi milenial.

Ia mengatakan, jumlah generasi muda di Indonesia saat ini sangat besar yakni mencapai 25,87 persen dari total 270 juta penduduk di Tanah Air.

Bank Syariah Indonesia juga diharapkan mampu memaksimalkan penggunaan teknologi digital agar dapat menjangkau seluruh kalangan.

“Keempat, produk dan layanan keuangan syariah dari BSI (Bank Syariah Indonesia) ini harus kompetitif, harus memenuhi kebutuhan berbagai segmen konsumen, mulai dari UMKM korporasi sampai retail dan mampu memfasilitasi nasabah agar cepat naik kelas dan menjadi tulang punggung ekonomi negara kita Indonesia,” kata Jokowi.

Menurut Jokowi, sektor ekonomi syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan yang positif dari tahun ke tahun.

Berdasar data The State of Global Islamic Economy Indicator Report, tahun 2018 ekonomi syariah di Tanah Air menduduki peringkat ke-10 dunia.

Tahun 2019 peringkat ini naik di urutan ke-5, dan tahun 2020 naik di peringkat 4.

Di tengah krisis akibat pandemi Covid-19, menurut Jokowi, kinerja perbankan syariah Indonesia tetap mencatat pertumbuhan yang stabil.

Bahkan, pertumbuhan bank syariah lebih tinggi dibandingkan dengan perbankan konvensional.

Dari sisi aset, perbankan syariah naik 10,97 persen secara tahunan. Sementara itu, kenaikan aset bank konvensional hanya 7,7 persen.

Terkait pertumbuhan dana pihak ketiga, perbankan syariah tumbuh 11,56 persen secara tahunan.

Angka ini sedikit di atas bank konvensional yang kenaikannya tumbuh mencapai 11,49 persen.

Kemudian, dari sisi pembiayaan, perbankan syariah tumbuh 9,42 persen secara tahunan. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan bank konvensional yang hanya tumbuh 0,55 persen.

Dengan adanya indikator-indikator tersebut, Jokowi yakin ekonomi syariah di Tanah Air akan tumbuh sangat cepat.

“Akan berkontribusi besar dalam mewujudkan kesejahteraan umat dan masyarakat kita,” kata dia. (Kompas.com)