Medan, Karosatuklik.com – Akademisi Universitas Sumatera Utara, Dr Bengkel Ginting mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada Pemprovsu, Pemkab Deliserdang, BPPD Deliserdang, Poldasu, Polrestabes Medan, Polsek Pancurbatu maupun Polres Tanah Karo atas respon cepat membersihkan bekas material di lokasi longsor Tikungan PDAM Tirtanadi, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (28/10/2021).
Menurut Dr Bengkel Ginting yang juga Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pemuda Merga Silima (PMS), mengantisipasi bahaya longsor lanjutan di Sibolangit sangat patut diapresiasi, soalnya pembersihan material di lokasi longsor itu mencegah korban jiwa manusia tertimpa longsor susulan.
Hal itu diungkapkan Bengkel Ginting kepada Jurnalis Karosatuklik.com, Kamis malam (28/10/2021) menyikapi respon cepat antisipasi longsor susulan dengan membersihkan material longsor termasuk memangkas pohon kayu yang rawan tumbang.
Paling tidak, lanjut Bengkel Ginting, solusi jangka pendek untuk mencegah ancaman longsor lanjutan dapat mengurangi kecemasan masyarakat yang melintas di Jalan Letjen Djamin Ginting Medan – Kabupaten Karo, katanya.
Namun untuk jangka panjang, mantan Ketua KPU Kabupaten Karo itu meminta, Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR/Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Medan melalui Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Sumut maupun Dinas Bina Marga dan Konstruksi Pemprovsu, anggota DPRD Sumut dari Dapil Deli Serdang, Karo, Dairi dan Pakpak Bharat khususnya anggota DPR RI dan DPD harus pro aktif memperjuangkan pembenahan jalan nasional Medan – Berastagi, harap dia.
“Rakyat belum merasakan empaty dari anggota parlemen baik di daerah maupun di Senayan dari daerah yang terpilih dari dapil yang sering macet dan longsor membawa korban manusia, belum lagi kerugian akibat kemacetan parah,” tutur mantan Komisioner KPU Sumatera Utara itu.
“Belum ada terlihat aksi nyata mereka di parlemen memperjuangkan infrastruktur modern di jalan nasional Medan – Kabupaten Karo yang juga bagian program Metropolitan Mebidangro dan pintu gerbang bagian utara Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba,” ungkapnya.
Pemprovsu dan 11 Pemkab/Pemko dari Sumut/Aceh yang menggunakan jalan Medan-Berastagi bersama anggota DPR RI dan dan DPRD Sumut maupun DPD RI, harus berjuang agar keberadaan mereka sebagai pemimpin, dapat dirasakan masyarakat di 11 kabupaten/kota itu, pinta Bengkel Ginting.
Pasalnya, bukan cuma kerusakan yang sering terjadi di jalan Medan – Berastagi yang menjadi sorotan tajam berbagai pihak namun sekarang ini setiap melintas di jalur tersebut masyarakat selalu ‘dihantui’ ancaman longsor dan kemacetan parah.
Tak ubahnya seperti “horor” yang menakutkan dan hal itu sudah berlangsung lama. Untuk itu, masyarakat harapkan perhatian serius dari Gubernur Sumatera Utara Eddy Rahmayadi maupun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI.
“Saya yakin Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Ketua DPRD Sumut Drs Baskami Ginting akan mengkoordinasikan semua potensi yang ada untuk mewujudkan Sumut bermartabat,” tegasnya.
Mudah mudahan, imbuh Bengkel Ginting, anggota parlemen kita ikut membantu Pemprovsu dalam memperjuangkan anggaran pembangunan infrastruktur modern di jalan nasional yang semakin padat baik siang maupun malam hari itu.
“Tingkat responsi mereka terhadap persoalan kemacetan dan korban longsor akan menentukan keterpilihan mereka dalam pemilu mendatang. Penataan jalan Medan – Berastagi apakah jalan dua arah, jembatan layang, Cantilever, atau tol (bebas hambatan) sudah harus direalisasikan secepatnya, karena memang sudah sangat mendesak,” ucapnya.
Coba bayangkan, tambah Bengkel Ginting, sekarang saja tidak ada longsor, hampir setiap hari terjadi ‘perangkap’ kemacetan parah secara mendadak. Nah, bagaimana pula 3, 5 atau 10 tahun kedepan. Sementara jumlah kendaraan terus bertambah, parahnya lagi lebar jalan tidak bertambah, sehingga rentan kemacetan setiap saat,” simpul Bengkel Ginting yang juga Sekretaris Program Ilmu Politik FISIP USU itu.
Apabila Jalan Tol Medan-Berastagi belum terealisasi untuk saat ini, maka pemerintah harus hadir memberikan solusinya, misalnya membuat jalan alternatif. Kemudian rekayasa jalan alternatif untuk kegiatan truk-truk bersumbu dua dan sebagainya dibuat jam operasionalnya di jam tertentu, sehingga mengurangi kemacetan, katanya. (R1)
Baca juga:
2. Jalur Medan-Berastagi Kembali Dibuka
3. Akademisi USU Dr Bengkel Ginting Sorot Peran dan Fungsi DPD, Dibubarkan atau Penguatan!
5. Mendaratnya Pesawat Skuadron dari Royal Air Force Inggris di Berastagi
6. Catatan Redaksi, Kota Kabanjahe Layak Dinobatkan Kota Pahlawan
7. Catatan Redaksi, Gaya Hidup Baru di Kota Kabanjahe dan Berastagi
8. Catatan Redaksi, Kota Medan Semakin Bergeliat di Usia 431 Tahun