Jakarta, Karosatuklik.com – Biaya proyek pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung menjadi topik pembahasan terhangat di kalangan masyarakat saat ini. Pasalnya biaya pembangunan kereta cepat ini menghabiskan dana yang sangat luar biasa.
Terlebih lagi, dari hasil polling yang diadakan detik.com pada 12 Oktober 2021 silam menunjukkan dari 138 orang sebanyak 98 orang tidak setuju dengan pembangunan ini. Mereka berpendapat bahwa masyarakat Jabodetabek masih bisa bepergian ke Bandung dengan menggunakan kereta normal ataupun melalui jalan tol.
Di lain sisi banyak peserta polling yang menyayangkan proyek kereta cepat ini menggunakan APBN. Padahal dana tersebut bisa dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur daerah lain yang masih sangat minim.
Berapa Biaya Kereta Cepat Jakarta Bandung dan Kenapa Harus Dibangun?
Di luar pendapat masyarakat di atas, pihak Manajemen PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyatakan bahwa pembangunan kereta Jakarta-Bandung merupakan hal yang krusial.
Direktur Utama PT KCIC, Hanggoro Budi Wiryawan kepada redaksi Liputan6 mengatakan “Kereta cepat program untuk menangkap kebutuhan sampai 50 tahun ke depan. Meski ada jalan tol dan kereta api. Tol sudah padat, kalau 2-3 tahun akan lebih padat, apalagi 50 tahun ke depan.”
Terlepas dari perdebatan proyek KCJB, masyarakat juga mulai menyorot biaya pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung yang dinilai sangat berlebihan. Pada awalnya biaya proyek kereta cepat ini hanya membutuhkan dana sebesar USD 6,071 miliar.
Namun karena adanya eskalasi harga, biaya pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung meningkat menjadi USD 7,5 miliar atau sekitar Rp 112,5 triliun. Jumlah yang sangat fantastis untuk pembangunan jalur kereta sepanjang 142,3 kilometer yang menghubungkan Halim dengan Gedebage.
Di lain sisi, negara tetangga Malaysia-Singapura membatalkan proyek pembangunan kereta cepat karena dinilai sangat mahal untuk rute yang sangat dekat. Mereka juga menganggap proyek kereta cepat hanya akan menghabiskan anggaran negara saja.
Pendapat mereka benar adanya. Pasalnya Jokowi melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, jumlah biaya pembangunan jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 2.900 kilometer membutuhkan dana sebesar Rp 90 miliar-Rp 100 miliar per kilo meternya.
Jika diasumsikan untuk membangun jalan tol 1.080 kilometer, dana KCJB sebesar Rp 112,5 triliun itu bisa diinvestasikan untuk pembangunan jalan Tol Trans Sumatera.
Berapa Lama Proyek KCJB
Rencana pembangunan kereta cepat sebenarnya sudah ada sejak 2008, namun untuk rute Jakarta-Surabaya. Namun proyek ini tidak berjalan karena banyak pertimbangan politis dan masalah dana pembangunan. Terlebih lagi, pemerintah pada saat itu fokus mengalokasikan dana untuk kegiatan-kegiatan lain.
Setelah beberapa tahun kemudian, gagasan pembangunan kereta cepat kembali digulirkan di era Presiden Joko Widodo. Akhirnya terpilihlah rute Jakarta-Bandung yang dinilai dapat menumbuhkan pendapatan per kapita untuk masyarakat di sekitarnya.
Akhirnya pada 21 Januari 2016, Presiden Jokowi melakukan peletakan batu pertama proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di kebun teh Mandalasari, Maswati, Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Enam tahun kemudian atau tepatnya pada 13 Oktober 2022, progres pembangunan proyek KCJB sudah mencapai 88,8 persen dan ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2023.
Pada 10 April 2023, Luhut Binsar Pandjaitan dalam Konferensi Pers Kerjasama Indonesia-Tiongkok, di Jakarta mengatakan bahwa proyek KCJB diharapkan mulai beroperasional pada 18 Agustus 2023 sebagai hadiah HUT RI ke-78 dan akan dilakukan uji coba pada akhir Mei 2023 .
Kecepatan Kereta Cepat Jakarta Bandung
Dikutip dari laman kcic.co.id, kereta cepat Jakarta-Bandung CR400AF memiliki kecepatan hingga 420 km/jam dan mampu beroperasional hingga 350 km/jam.
Diperkirakan dengan kecepatan tersebut perjalanan Jakarta-Bandung dapat ditempuh selama 36 menit dalam sekali jalan atau total 46 menit apabila berhenti di setiap stasiun, yaitu Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar dengan waktu transit maksimal hanya 3 menit di setiap stasiun.
Sedangkan untuk harga tiketnya, direktur utama PT KCIC mengatakan bahwa kereta berkapasitas 601 penumpang itu masih belum ditetapkan tarif pastinya. Namun berdasarkan hasil inspeksi kelayakan, harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung berkisar Rp 200 ribuan untuk satu kali perjalanan. (Inilah.com)
Komentar