Bobby Nasution: Membangun Kota Medan di Usia 431 Harus Kolektif dan Kolaboratif

Sumut980 x Dibaca

Medan, Karosatuklik.com – Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk membangun Kota Medan dengan kekuatan keberagaman etnis dan budaya yang ada.

Hal itu dikatakan Bobby saat menyampaikan sambutan dalam peringatan hari jadi atau HUT Kota Medan ke-341 di Balai Kota, Kamis (1/7/2021).

Kolektif dan Kolaboratif

“Apa yang kita targetkan akan sulit kita capai jika bekerja secara individu, secara kelompok maupun golongan. Namun harus kolektif dan kolaboratif, dan seluruh lapisan masyarakat sesuai peran masing-masing termasuk mengoptimalkan keberagaman sebagai modal sosial dalam pembangunan Kota Medan,” kata Bobby.

Bobby mengatakan, di usia 431 tahun Kota Medan harus dijadikan sebagai motivasi dalam membangun karya yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Sebagai kota multi kultural, Alhamdulillah kehidupan sosial masyarakat berjalan dengan damai, aman dan tenteram.

“Hal ini mencerminkan bahwa masyarakat Kota Medan adalah masyarakat yang bersatu dan kompak,” harap Walikota.

Semangat persatuan dan kekompakan masyarakat Kota Medan harus menjadi kekuatan terutama dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Di mana sedang berupaya keras untuk mendorong pelaksanaan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penularan.

Spirit Medan The Kitchen of Asia

Keberagaman budaya dan etnis di Kota Medan menjadi kekuatan ekonomi. Pemerintah Kota Medan menjadikan kekuatan tersebut menjadi satu dari 5 program prioritas melalui Medan the Kitchen of Asia.

“Kita berharap program ini mampu memperkaya agar kreatif lokal yang kita angkat melalui pembangunan pariwisata, mampu mendukung percepatan pemulihan perekonomian,” ungkapnya.

Bobby mengatakan, faktor lain yang memengaruhi pembangunan Kota Medan dapat dilakukan dengan menumbuhkan sikap-sikap membangun di tengah masyarakat.

“Mari kita tumbuhkan sikap dan budaya yang positif, seperti budaya hidup bersih, budaya hidup sehat, gotong royong, budaya kerja dan tolong menolong serta budaya melayani.

Saya yakin, kita bisa karena masyarakat Kota Medan adalah masyarakat yang berpikir terbuka dalam bingkai multikulturalisme,” pungkasnya. (R1/suara.com)