Cerita Keluarga Korban yang Mobilnya Hanyut Tersapu Banjir Bandang Sembahe: Kami Trauma

Catatan Redaksi1373 x Dibaca

Medan, Karosatuklik.com – Satu unit mobil hanyut tersapu banjir bandang di kawasan objek wisata Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (30/4/2023).

Mobil berwarna putih itu ternyata ditumpangi 12 orang satu keluarga yang hendak menikmati masa libur Lebaran dengan berwisata ke pemandian alam Sembahe.

Lisnawati (38), istri pemilik mobil Hendri Sitompul (45) menceritakan, keberangkatan mereka sekeluarga berwisata ke pemandian Sembahe terjadi tanpa direncanakan.

“Pulang dari jualan kelapa, masak dulu, pas masak suami ngajak ayolah mandi-mandi dulu. Cocok lah abis masak, mumpung suasana masih liburan sekolah mau masuk,” katanya kepada suarasumut.id, Senin (1/5/2023).

Dari kediamannya di kawasan Jalan Jamin Ginting, Medan, kata Lisnawati, mereka naik mobil menuju ke pemandian alam ke arah perbatasan Deli Serdang-Karo.

“Sekitar 12 orang (penumpang mobil), anak cucu yang masih kecil-kecil, kami satu mobil,” ujarnya.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 2 jam, Lisnawati dan keluarganya tiba di pemandian alam kawasan Sembahe.

“Awalnya kami datang parkir gak ada parkir (penuh), dikasih parkir yang diujung. Siap itu turunlah kami,” ungkapnya.

Dengan penuh kegembiraan keluarganya terutama anak-anak menikmati suasana udara segar, dengan pemandangan hijau hutan dan aliran air sungai yang jernih.

“Anak kami mau mandi, saya bilang jangan mandi dulu, makan dulu nanti sakit perutnya,” ucapnya kepada anak-anaknya yang masih kecil.

Banjir datang sangat cepat

Gerimis mulai turun saat Lisnawati dan keluarganya sedang menikmati makanan di pinggir sungai. Tiba-tiba terdengar suara teriakan air sungai naik.

“Itulah pas lagi makan tiba-tiba air datang, gak nampak airnya karena sungai tekongan (berbelok), langsung kami nyelamatkan anak-anak kamilah nyelamatkan diri,” ungkap Lisnawati.

Melihat air berwarna cokelat keruh semakin deras dengan suara gemuruh yang kuat, pengunjung dibuat ketakutan.

“Panik semua, bingung, kaki udah gemetar gak bisa lagi bergerak. Namanya gendong anak gendong cucu barang-barang kami tinggal, udah nanti itu anak anak pegang dulu. Larilah kami, mobil kami mana pikir-pikir lagi yang penting kami selamat,” jelasnya.

Mobil mereka yang berada di bantaran sungai seketika hanyut tersapu banjir bandang. Meski begitu, keluarga korban masih bersyukur tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.

“Jangan mandi-mandi situ lagi lah. Kami trauma. Soalnya gak ada tanda-tanda air itu tenang aja,” kata Hendri Sitompul pemilik mobil.

Pascakejadian mereka pun pulang ke rumah dengan menaiki angkot. Minggu nyaris tengah malam dengan kondisi lelah, sedih bercampur aduk mereka tiba di rumahnya.

“Mobilnya rusak, masih di lokasi sudah ditemukan. Yaudalah pasrah aja, intinya kami selamat semua,” katanya. (suara.com)

Komentar