Jakarta, Karosatuklik.com – Oppo kembali naik ke posisi pertama sebagai penguasa pasar smartphone di Indonesia selama Q2 2022. Hal ini berdasarkan laporan terkait kondisi pasar ponsel di Indonesia selama kuartal dua (Q2) 2022 yang dikeluarkan Firma riset pasar International Data Corporation (IDC) Mereka memiliki persentase sebesar 20,6 persen dari total keseluruhan.
Berikut daftar penguasa pasar ponsel di Indonesia per Q2 2022:
- Oppo = 20,6 persen
- Samsung = 20,2 persen
- Vivo = 17,8 persen
- Xiaomi = 15,6 persen
- Realme = 12,1 persen
- Lain-lain = 13,7 persen
Associate Market Analyst IDC Indonesia, Vanessa Aurelia mengatakan kalau Oppo terus memperluas portfolio kelas menengahnya yang memiliki rentang harga 200-400 Dolar AS (sekitar Rp 3-6 juta)
Segmen itu mencakup 46,9 persen dari total pengiriman Oppo pada Q2 2022, dibandingkan dengan 18,1 persen pada Q2 2021.
“Segmen menengah Oppo didukung oleh model A96 dan model-model dari seri Reno 7. Pangsa 5G Oppo meningkat secara signifikan dengan seri Reno 7,” ucap Vanessa dalam keterangannya, Selasa (20/9/2022).
Di peringkat kedua ada Samsung yang turun dari sebelumnya dengan pangsa pasar 20,2 persen.
Samsung meningkatkan pengiriman produk segmen menengahnya dengan merilis berbagai model A dan M baru
Pasalnua, kontribusi segmen tersebut terhadap pengiriman keseluruhan Samsung meningkat dua kali lipat dari kuartal sebelumnya menjadi 23,2 persen
“Beberapa model seri A dan M baru ditawarkan dalam varian 5G yang turut membantu Samsung dalam mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pangsa 5G,” lanjut Vanessa.
Posisi ketiga ada Vivo yang pijakan yang kuat di segmen lebih murah dari 200 Dolar AS atau Rp 3 jutaan.
Adapun ponsel Vivo di segmen itu didukung oleh model Vivo Y15s dan Vivo Y21.
Selain itu, vivo juga merilis model Y01 untuk mengisi segmen ultra-lowend di rentang harga 100 Dolar AS (Rp 1,5 juta) yang menggantikan model Y1s.
Kemudian pengiriman 5G vivo juga meningkat secara signifikan berkat model T1 5G.
Di peringkat keempat ada Xiaomi yang berhasil mempertahankan posisi kuat pada segmen di bawah 200 Dolar AS (Rp 3 juta) dengan Redmi 10A dan 10C yang baru dirilis.
Model flagship Xiaomi 12 dan Xiaomi 12 Pro turut memperkuat posisi Xiaomi di segmen lebih dari 600 Dolar AS (Rp 9 juta).
Hal itu pun juga didukung oleh keadaan pasokan yang membaik untuk produk pada rentang harga lebih tinggi.
Meski demikian, pada kuartal ini Xiaomi berfokus memperbaharui segmen 4G low-end (100-200 Dolar AS atau Rp 1,5-3 jutaan), berimbas pada penurunan peringkat Xiaomi di segmen 5G ke posisi keempat pada 2Q22.
Terakhir ada Realme di posisi kelima selama periode Q2 2022. Model-model baru seperti C35 dan C31, serta model-model C lama, memberi dukungan kuat untuk segmen di bawah 200 Dolar AS (Rp 3 jutaan).
Sedangkan segmen kelas menengahnya menunjukkan pertumbuhan signifikan berkat realme 9, Narzo 50, dan GT Neo 3T.
GT Neo 3 yang baru dirilis juga mendorong segmen menengah ke atas yang berkisar 400-600 Dolar AS atau Rp 6-9 juta.
“Pangsa 5G realme juga tumbuh secara signifikan berkat model GT Neo 3, GT Neo 3T, dan Narzo 50 5G,” tutup Vanessa. (R1/Suara.com)