Jakarta, Karosatuklik.com – Diam-diam pada Paris Air Show 2019 di Perancis, Kementerian Pertahanan RI telah membuat kesepakatan dengan Viking Air dari Kanada untuk pembelian satu pesawat amfibi seri CL-415 EAF dan enam seri CL-515.
Apakah yang membedakan antara versi CL-415 EAF dengan CL-515 tersebut? Yuk simak ulasan singkatnya berikut ini.
CL-415 EAF (Enhanced Aerial Firefighter) adalah pesawat produksi lawas dari seri CL-215T ada di pasaran yang kemudian di-upgrade kemampuannya.
Mesin piston bawaan digantingkan mesin turboprop PW100. Pergantian lainnya termasuk perangkat avionik dengan yang lebih modern serta penambahan winglet di ujung sayapnya.
Sedangkan CL-515 merupakan serial produksi baru sama sekali. Pengembangannya didasarkan pada versi CL-415.
Ditargetkan seri CL-515 ini akan masuk jalur produksi pada 2023 di mana indonesia adalah pemesan pertamanya di dunia.
Disebutkan, pengiriman pesawat ke Tanah Air akan dilaksanakan secara bertahap mulai 2024 mendatang.
Sebagai tambahan informasi, dari enam CL-515 tersebut, empat di antaranya merupakan varian ‘First Responder’ atau SAR dengan konfigurasi multi misi. Sementara dua lainnya versi ‘Firefighting’ atau pemadam kebakaran dari udara.
Versi CL-415 EAF mampu menyiduk air danau atau sungai sekitar 6.000 liter dengan proses hanya dalam waktu 12 detik saja.
Sementara itu, CL-515 memiliki kapasitas tanki yang lebih besar yakni 7.000 liter, membutuhkan waktu 14 detik saat menyiduk air.
Ketujuh pesawat amfibi ini akan dioperasikan oleh TNI AU, tapi belum ada informasi akan dioperasikan oleh skadron udara berapa.
Mungkinkah untuk Skadron Udara 5 yang pernah mengoperasikan pesawat amfibi Albatross dari AS? Hal ini belum dapat dipastikan juga.
Yuk kita nantikan saja bersama dua tahun ke depan. (R1/airspace-review.com)
Baca juga: Indonesia Menjadi Perbincangan Internasional, Setelah Rafale Kini Dapat Restu AS Memiliki F-15EX