Didorong Maju di 2024, Ini Pernyataan Jokowi Tolak Usulan 3 Periode

Politik1448 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) didorong relawannya untuk kembali maju ketiga kalinya di Pilpres 2024. Dorongan 3 periode itu datang dari Jokpro 2024, relawan Jokowi dan Prabowo Subianto.

Padahal, jauh hari sebelumnya, Jokowi sudah pernah menolak wacana jabatan 3 presiden. Kala itu, wacana jabatan presiden 3 periode tiba-tiba mencuat.

Wacana itu muncul seiring dengan usulan amandemen UUD 1945 pada 2019. Wacana juga muncul usai Amien Rais melontarkan tudingan. Isu itu pun bergulir di ranah publik dan menjadi polemik.

Usulan 3 Periode Menjerumuskan

Jokowi kemudian angkat bicara. Jokowi beberapa kali menegaskan menolak usulan jabatan presiden menjadi tiga periode. Bahkan Jokowi merasa usulan itu seperti hendak mendorongnya supaya jatuh tersungkur.

“Usulan itu menjerumuskan saya,” kata Jokowi lewat akun Twitter resminya yang bercentang biru, @jokowi, Minggu (2/12/2019).

Tolak Jabatan 3 Periode

Jokowi menyatakan dia adalah produk pemilihan presiden yang dipilih langsung oleh rakyat berdasarkan konstitusi. Karena itu, dia tegas menolak usulan masa jabatan presiden 3 periode.

“Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak ada juga berminat menjadi presiden tiga periode,” kata Jokowi lewat video di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (15/3/2021).

Jokowi mengatakan konstitusi telah mengamanahkan masa jabatan presiden maksimal 2 periode. “Itu yang harus kita jaga bersama-sama,” ujarnya.

Dalam kesempatan terpisah, Jokowi juga menilai pihak yang memunculkan wacana itu hendak mencari muka ke dirinya. Dia pun menilai sebaiknya amendemen UUD tidak perlu dilakukan.

“Sejak awal sudah saya sampaikan bahwa saya produk pemilihan langsung. Saat itu waktu ada keinginan amandemen, apa jawaban saya? Untuk urusan haluan negara, jangan melebar ke mana-mana,” kata Jokowi kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019).

“Kenyataannya seperti itu kan. Presiden dipilih MPR, presiden 3 periode, presiden satu kali 8 tahun. Seperti yang saya sampaikan. Jadi lebih baik tidak usah amendemen,” sambungnya.

Daripada amendemen UUD 1945 melebar, Jokowi meminta lebih baik berfokus ke tekanan-tekanan eksternal. Jokowi tak langsung menunjuk hidung pihak yang dia maksud, namun dia menyebut ada yang ingin mencari muka hingga menjerumuskannya.

“Ada yang ngomong presiden dipilih 3 periode, itu ada 3. Ingin menampar muka saya, ingin cari muka, padahal saya punya muka. Ketiga ingin menjerumuskan. Itu saja, sudah saya sampaikan,” ucap Jokowi. (Dtc)