Kabanjahe, Karosatuklik.com – Mengingat pentingnya inovasi dalam percepatan pembangunan dan peningkatkan kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Pemerintah Kabupaten Karo melalui Keputusan Bupati Karo Nomor 30 tahun 2019 telah menetapkan Gerakan Satu Instansi Pemerintah Satu Inovasi Setiap Tahun.
Hal ini juga telah dijabarkan melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Karo tentang pembentukan tim Inovasi, nama inovasi, dan sumber inovasi.
Hal itu disampaikan Dra. Rehjorena Br Purba selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Karo, Sabtu (17/9/2022) di ruang kerjanya, Komplek Gedung Nasional, Jalan Pahlawan Kabanjahe, Kabupaten Karo.
Dikatakannya lagi, pemerintah daerah menjadi salah satu ujung tombak pelayanan publik yang wajib melakukan inovasi karena pelayanan publik yang kreatif, adaptif dan inovatif akan meningkatkan pelayanan, pemberdayaan masyarakat, pertumbuhan ekonomi, dan daya saing yang semakin tinggi. Kesadaran pentingnya inovasi bukan hal yang baru lagi, terlebih di era digitalisasi sekarang ini, ucapnya.
Gerakan Donasi Buku
Sadar akan pentingnya inovasi, Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Karo, menciptakan sebuah Inovasi dengan nama “RASKITA”. Inovasi RASKITA merupakan singkatan Gerakan Donasi Buku Bagi Perpustakaan/Taman Baca.
Menurut Rehjorena Br Purba, gerakan ini merupakan salah satu upaya menambah bahan pustaka melalui kepedulian pegiat literasi. Pelaku inovasi RASKITA adalah seluruh pegawai Dinas Kearsipan Kabupaten Karo, masyarakat, dan seluruh pegiat Literasi.
Dukungan dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Karo yakni donasi buku dari yang berulang tahun, pegawai baru, kenaikan pangkat, promosi jabatan, kenaikan gaji berkala, dan memasuki masa purna bakti, ungkapnya.
“Kepedulian dan keterlibatan masyarakat juga nyata dalam dukungan inovasi tersebut,” tutur Rehjorena Br Purba.
Menyinggung sejumlah pegiat literasi yang telah peduli mendonasikan buku ke Perpustakaan Kabupaten Karo, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Kabupaten Karo itu menyebutkan, antara lain, David Trimei Sinulingga, SH, M.Pd, Ir. Mulia Barus, MSi, Agra Reynold Gurning, S.Ds., Pdt. Albert Purba, dan Theophilus Suranta Tarigan, S.STP, ujar dia.
“Buku maupun sarana yang telah didonasikan ke perpustakaan telah dilayankan/dimanfaatkan kembali kepada pengunjung perpustakaan/pemustaka,” tuturnya lagi.
Melalui kesempatan ini, kami juga mengajak seluruh kalangan agar ikut berperan mendukung inovasi RASKITA dengan mendonasikan buku ke Perpustakaan Kabupaten Karo.
Kehadiran Perpustakaan adalah Trigger
Lebih jauh Rehjorena Br Purba menyampaikan, inovasi RASKITA Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Karo merupakan salah satu jawaban era industri 4.0 seperti sekarang ini yang terus menuntut kesiapan dan membutuhkan kemampuan sumberdaya manusia yang inovatif, kreatif dan berjiwa entrepreneurship.
“Perpustakaan adalah ruang pemberdayaan masyarakat dan ruang terbuka publik bagi siapa pun yang ingin menemukan solusi yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” katanya.
Selain itu, sambung Rehjorena Br Purba menambahkan, perpustakaan akan berdampak besar jika ada sinergi dan kolaborasi dari semua sisi hulu literasi, seperti peran eksekutif, legislatif, TNI/Polri, pegiat literasi, penerbit, penulis, hingga duta-duta baca di daerah.
“Kehadiran perpustakaan adalah trigger, motor penggerak masyarakat. Apalagi saat ini dunia sudah memasuk era yang serba digital akibat derasnya laju teknologi informasi dan komunikasi,” kata Rehjorena.
“Maka, literasi menjadi kemampuan mutlak yang mesti dimiliki,” pungkasnya. (R1)
Baca juga:
- Urutan 67 Dari 415 Kabupaten: Karo, Ditetapkan Kabupaten Inovatif di Indonesia
- Pemkab Karo Siapkan 44 Usulan Desain Inovasi Tahun 2021 dan Serahkan Penghargaan Inovasi Daerah Tahun 2019-2022
- Hari Literasi Nasional 2022, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Karo Gelorakan Budaya Membaca
- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Gelar Lomba Perpustakaan Desa Terbaik Tingkat Kabupaten Karo Tahun 2022, Ini 6 Desa Pemenang Terbaik
- Bupati Eddy Berutu Letakkan Batu Pertama Pembangunan Perpustakaan di Sidikalang Berbiaya Rp 9,8 Miliar