Semarang, Karosatuklik.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meluncurkan mal pelayanan publik (MPP) ke-19 di Jawa Tengah (Jateng), Selasa (22/11/2022). MPP ini terletak di Kabupaten Klaten.
Ganjar mengatakan MPP ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah agar layanannya lebih cepat dan terintegrasi. Salah satu contoh, Ganjar sempat bertemu warga Klaten yang sedang membayar pajak kendaraan dan mengurus perizinan. Warga yang mengurus perizinan sempat terkendala karena alamat KTP-nya telah berpindah, tapi bisa diselesaikan tanpa perlu pindah gedung.
“Jadi proses fair-nya seperti apa, bayarannya berapa dan semua bisa ditampilkan sehingga masyarakat bisa tahu,” ujarnya.
Ganjar juga senang dengan pemilihan tempat MPP Klaten disatukan dengan taman kuliner. Sehingga nantinya warga yang ke MPP sekaligus kulineran.
Fasilitas pendukung seperti gedung yang ramah bagi disabilitas dan ketersediaan ruang laktasi juga satu hal yang bagus.
“Gedungnya cukup bagus representatif. Mudah-mudahan orang datang juga senang,” ucapnya.
Ganjar menyebut hampir seluruh daerah kini memiliki MPP. Ia mendorong keberadaan MPP Klaten untuk memudahkan dan maksimal dalam melayani masyarakat.
“Sudah hampir semua, tapi belum semua, saya lupa angkanya. Kita mendorong seluruh kabupaten/kota punya agar layanannya lebih cepat,” tandasnya.
Dilansir dari siaran pers Pemprov Jateng, sebanyak 25 instansi dengan total 140 jenis pelayanan bisa dimanfaatkan dalam satu gedung oleh masyarakat Klaten. Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan MPP Klaten dibangun berdampingan dengan taman kuliner. Secara resmi, taman itu akan beroperasi pada tahun 2023 dan digunakan oleh pelaku UMKM bidang kuliner.
“MPP ini sengaja kami tempatkan di sini, agar ke depan pelaku usaha kuliner Klaten dikenal oleh seluruh masyarakat yang akan memanfaatkan perijinan di sini,” katanya.
Bupati yang akrab disapa Yani itu menuturkan pembangunan MPP Klaten dilakukan dua tahap. Pada tahap I tahun 2021 menghabiskan anggaran Rp 7 miliar. Kemudian di tahun 2022, pembangunan ini menelan anggaran sebesar Rp 2,8 miliar.
“Kita harapkan MPP ini bisa dimaksimalkan, seluruh instansi yang ada di sini. Harapan saya kehadiran MPP ini jadi eskalasi atas pelayanan prima di seluruh instansi,” ujarnya.
Sebagai informasi, saat ini setidaknya sudah ada 19 MPP di Jateng. Di antaranya MPP Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Sragen, Kota Surakarta, Karanganyar, Kota Salatiga, Kota Magelang, Kota Semarang, Kendal, Kudus, Jepara, Pati, Blora, Kebumen, Purworejo, Banyumas, Grobogan dan Klaten.
Ganjar Mulai Penggunaan Mobil Listrik di Pemprov Jateng
Sekedar mengingatkan kembali, sebelumnya juga Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memulai penggunaan mobil listrik di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng.
Hal itu ditandai dengan launching mobil listrik milik Dinas ESDM setempat di Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Kamis (25/8/2022).
“Dan hari ini kita juga mau mendorong penggunaan mobil listrik. Jadi ini semangat bagaimana betul-betul transformasi energi kita mulai meski masih timik-timik, masih pelan-pelan tapi sekarang harus kita segera mulai,” ujar Ganjar, yang juga menyerahkan bantuan instalasi Biogenic Shallow Gas di desa setempat.
Penggunaan mobil listrik tersebut sebagai upaya mendorong transformasi energi. Sekaligus sebagai bentuk keseriusan Pemprov Jateng mendukung kebijakan pemerintah pusat.
“Agar kita betul-betul nanti bendera start dikibarkan, sumber daya teknologi sudah ada tinggal diaplikasikan. sebenarnya spirit kita itu,” ucapnya.
Ke depan, penggunaan mobil listrik juga akan dilakukan di tiap dinas di lingkup Pemprov Jateng.
“Iya kita akan mulai. Jadi ketika kebijakan itu ada, tahun ini Dinas ESDM mulai dulu. Nanti ada rencana dari dinas-dinas mau gunakan mobil listrik. Nanti kita tinggal cari partner-nya, siapa pabriknya. Kalau pemerintah yang melakukan saya kira transformasinya akan lebih cepat lagi,” jelas dia.
Ditambahkannya, Pemerintah Pusat telah menyiapkan ekosistem mobil listrik yang ada di Indonesia.
“Toh sekarang Pak Presiden sudah menyiapkam ekosistem mobil listrik yang ada di indonesia. Intinya sebenarnya ada di baterai, maka kita punya nikel, sudah siapkan pabriknya. Kalau ekosistem ini sudah terjadi, maka Indonesia menuju sistem transportasi hijaunya berjalan,” tegas Ganjar. (R1/BeritaSatu)