IKN Kantongi Investasi Rp 35 Triliun, 6 Perusahaan Nasional Kolaborasi dengan Asing

Nasional557 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Hingga November 2023 ini, investasi untuk Ibu Kota Nusantara (IKN Nusantara) membuahkan 305 surat pernyataan minat (Letter of Intent/LoI), baik dalam dan luar negeri. Terhitung sudah ada 21 investor yang melakukan groundbreaking dengan nilai investasi sebesar Rp 35 triliun.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono membahas terkait progres investasi yang ada di Nusantara. Dari 305 LoI yang masuk ke Otorita IKN, terdapat 172 perusahaan nasional/lokal yang berminat dengan proyek IKN. Meski demikian, sedikitnya ada 133 perusahaan luar negeri juga menyampaikan ketertarikannya.

“Dari 305 LoI yang telah diterima oleh Otorita IKN, telah kami lakukan proses uji kelayakan dengan peninjauan dan prioritasi, dimana tidak hanya perusahaan lokal tetapi juga berbagai perusahaan asing yang juga bermitra dengan perusahaan domestik,” kata Agung, Selasa (21/11/2023).

Agung berpendapat, ini menunjukkan bahwa bukan berarti IKN Nusantara tak diminati perusahaan luar negeri, namun memang saat ini lebih diprioritaskan perusahaan dalam negeri dikarenakan lebih sigap dalam menyelesaikan pentahapan untuk berinvestasi di proyek ibu kota baru.

“Banyaknya perusahaan nasional/lokal yang menjadi investor kami juga dikarenakan cepatnya mereka dalam menyelesaikan proses uji kelayakan, investor domestik lebih sigap mengisi kebutuhan sektor-sektor prioritas di Nusantara,” imbuhnya.

6 Perusahaan Pelopor

Setidaknya, terdapat enam perusahaan nasional sebagai pelopor pembangunan IKN Nusantara yang telah bermitra dengan perusahaan internasional.

Antara lain, Hotel Nusantara dan Swiss Hotel, PSSI dengan FIFA, Rumah Sakit Mayapada dengan Apollo Hospital Group, Nusantara Intercultural School dengan JIS, PLN dengan Sembcorp Singapura, dan Pakuwon dengan Marriot International.

Perusahaan Asing

Selain beberapa mitra tersebut, tiga perusahaan internasional juga menjadi pemrakarsa pembangunan kawasan perumahan di Nusantara di antaranya, Citic Construction, Maxim, dan IJM.

“Perlu ditekankan, kami tidak menutup pintu investasi untuk pihak asing, memang kita sempat melakukan pengereman terhadap beberapa bentuk investasi. Salah satunya alasan kajian kelayakan yang perusahaan tersebut lakukan dinilai kurang pas,” tegas Agung.

Tak lupa, Ia juga menyebutkan insentif dan kemudahan berinvestasi di Nusantara, seperti yang tertuang dalam Peraturan Pemerintahan Nomor 12 Tahun 2023, salah satunya terkait Hak Guna Usaha (HGU).

“Meskipun demikian, jenis paket penawaran investasi yang kami berikan juga cukup menarik di mana pemberian HGU yang mencapai 95 tahun, serta beberapa insentif, baik fisik maupun non-fisik lainnya,” terangnya.

Ia menyebutkan, kemungkinan Desember 2023, akan ada groundbreaking tahap tiga, yang rencananya diisi oleh perusahaan-perusahaan yang dibagi ke dalam tiga sektor, yakni sektor hijau, sektor pelengkap ekosistem sumbu kebangsaan, dan sektor lembaga negara dengan sumber pendanaan non-APBN. “Namun jadwal tersebut masih belum final,” tandasnya.

Mendag Bujuk Pengusaha AS Investasi di IKN Nusantara

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menghadiri forum Bisnis Indonesia-Amerika Serikat (AS) di New York, AS. Dalam pertemuan ini, mendag mengajak pengusaha AS untuk menanamkan modal di Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.

Dalam acara dengan tema “Peluang Perdagangan dan Investasi di IKN,” Zulkifli Hasan menyoroti pentingnya investasi swasta dalam sektor seperti infrastruktur transportasi dan logistik untuk mendukung pembangunan IKN Nusantara.

“Pembangunan IKN ini merupakan proyek besar yang membutuhkan investasi dan kolaborasi antar berbagai pihak. Investasi swasta sangat terbuka lebar di berbagai sektor, termasuk sektor pendukung perdagangan seperti infrastruktur transportasi dan logistik”, ujar Mendag Zulkifli Hasan dalam keterangan, Selasa (21/11/2023).

Meskipun tantangan ekonomi global, Mendag Zulkifli Hasan memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kokoh, mencapai 4,94% pada Q3 2023, dengan inflasi yang terkendali di 2,28% pada September 2023.

Kemudian, antusiasme positif dari pelaku usaha dalam forum ini disambut baik oleh Mendag Hasan, yang berharap akan terjadi peningkatan kerja sama antara Indonesia dan AS.

Serta, dalam kesepakatan Comprehensive Strategic Partnership (CSP) yang ditingkatkan setelah pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden AS Joe Biden menjadi momentum positif dalam hubungan kedua negara. Investasi di IKN diharapkan tidak hanya memberikan dampak ekonomi yang luas tetapi juga mendukung pertumbuhan sektor UMKM Indonesia.

Selain itu, Mendag menegaskan komitmen Kementerian Perdagangan untuk bekerja bersama Otorita IKN dan instansi terkait dalam menciptakan Ibu Kota Negara Nusantara yang berfokus pada pemerataan ekonomi.

“Kementerian Perdagangan juga akan bekerja secara berkesinambungan bersama Otorita IKN dan seluruh instansi terkait, dalam menciptakan Ibu Kota Negara Nusantara yang berasaskan pada pemerataan ekonomi, dan memanfaatkan IKN dalam mewujudkan sektor perdagangan yang lebih kuat dantransformatif”, tegas Zulkifli Hasan. (Liputan6.com)

Komentar