Jakarta, Karosatuklik.com – Pemerintah Indonesia menerima lebih 4,4 juta dosis vaksin COVID-19 pada akhir pekan ini guna memastikan kebutuhan vaksin masyarakat tercukupi. Vaksin AstraZeneca dengan jumlah total 4.435.200 dosis itu tiba dalam tiga tahap kedatangan, yaitu 190, 191, dan tahap 192.
Vaksin yang tiba pada tahap ke 190 berjumlah 1.252.800 dosis pada Jumat. Lalu vaksin kembali tiba pada Sabtu dalam dua tahap, yaitu 1.852.800 dosis pada tahap ke-191 dan tahap ke-192 berjumlah 1.329.600 dosis.
Usman mengatakan Indonesia telah aktif menjalin kerja sama internasional dan multilateral termasuk melalui WHO Access to COVID-19 Tools (ACT) Accelerator COVAX Facility. COVAX atau COVID-19 Vaccines Global Access merupakan sebuah inisiatif global yang ditujukan untuk akses setara untuk vaksin-vaksin COVID-19.
Menurut Usman melalui COVAX juga, Indonesia terus aktif mengkampanyekan kesetaraan akses vaksin bagi seluruh negara di dunia.
“Indonesia berperan aktif dalam upaya menyetarakan akses vaksin bagi negara-negara di dunia,” ujarnya.
Ia memastikan di tanah air vaksin yang datang akan segera didistribusikan secara proporsional ke daerah-daerah yang membutuhkan, dalam rangka program vaksinasi nasional.
Karena itu, kedatangan vaksin secara kontinu menjadi sangat penting demi menjaga stok vaksin agar program vaksinasi bisa berlangsung secara lancar,” ujarnya. Selain jaminan ketersediaan stok vaksin, upaya percepatan juga dilakukan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya terkait berita-berita tidak benar alias hoaks yang banyak beredar. Dia menyebut, di beberapa daerah hoaks telah memperlambat vaksinasi. Masyarakat dibuat takut dan khawatir terhadap efek vaksinasi yang dilebih lebihkan dan dibesar-besarkan.
Usman memastikan pemerintah menjamin vaksin aman dan berkhasiat, proses vaksinasinya dilakukan dan diawasi secara ketat, dan telah disiapkan juga antisipasi jika terjadi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
“Vaksin COVID-19 yang digunakan ini aman dan berkhasiat, sudah mendapatkan izin Badan POM. Jangan ragu dan menunda vaksinasi hanya karena mendengar isu atau kabar tidak benar yang beredar,” katanya.
Tak lupa peningkatan kewaspadaan juga perlu dilakukan seiring bermunculannya kasus varian Omicron yang telah masuk ke Indonesia. Karenanya, Pemerintah mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap disiplin menjaga protokol kesehatan. (R1/viva.co.id)