Jika Usulan Indonesia Diterima, Sistem Nilai 5×11 Dipakai Kelar Olimpiade Tokyo 2020

Badminton, Sport2130 Dilihat

Jakarta, Karosatuklik.com – Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengumumkan akan menggelar Rapat Umum Tahunan (AGM) yang ke-82 pada 22 Mei 2021. Salah satu agenda rapat yang menarik perhatian adalah tentang usulan perubahan sistem skor dari 3×21 menjadi 5×11.

Pada rapat yang akan dilaksanakan secara online tersebut, BWF akan melakukan voting untuk proposal perubahan sistem skor bulu tangkis menjadi 5×11. Berdasarkan laman resmi BWF, Sabtu (4/3/2021) usulan perubahan ini datang dari Indonesia dan Maladewa.

“Proposal yang berbeda dari keanggotaan akan dibahas selama AGM BWF, terutama proposal dari Badminton Indonesia (PBSI) dan Badminton Maladewa, didukung oleh Badminton Asia, untuk mengamandemen Undang-Undang Bulu Tangkis yang berkaitan dengan sistem penilaian,” bunyi pernyataan BWF pada laman resminya.

Adanya proposal tentang perubahan sistem skor ini juga disambut baik oleh Presiden BWF, Poul Erik Hoyer. Sebab, sebelumnya, BWF sendiri telah mengusulkan tentang perubahan sistem skor menjadi 5×11 sejak 2018.

Kala itu, Poul Erik Hoyer sempat mengusulkan perubahan sistem skor tersebut pada pertemuan tahunan umum BWF 2018 di Thailand. Akan tetapi, usulan tersebut tidak mendapatkan dukungan dua pertiga suara anggota BWF.

“Perubahan sistem skor yang diusulkan adalah bagian dari visi saya untuk menjadikan bulu tangkis lebih menarik dan meningkatkan nilai hiburan bagi pemangku kepentingan dan penggemar,” ucap Poul Erik Hoyer, melansir dari BWF, Sabtu (4/3/2021).

Terakhir kali topik ini diajukan, waktunya sangat sempit. Kami mengakui waktunya tidak tepat saat itu, tetapi saya senang melihat ini didorong oleh Keanggotaan sekali lagi,” lanjutnya.

Meski begitu, BWF juga tidak ingin terburu-buru dalam melaksanakan perubahan sistem skor tersebut. Nantinya, jika perubahan skor disetujui, maka sistem itu akan diperkenalkan setelah Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020.

“Ini hanya diusulkan untuk diperkenalkan setelah Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020. Jadi, saya yakin ini adalah waktu yang lebih baik untuk memengaruhi perubahan ini,” sambung Poul Erik Hoyer.

Sebelumnya, sistem skor 5×11 sendiri pernah diuji coba dalam berbagai turnamen. Salah satunya pada ajang Indonesia Internasional Challenge 2014 yang sempat menggunakan sistem skor 5×11. (okezone.com)