Lawan Politik Uang di Pilkada Karo, PDt Masada Sinukaban : Ungkap Pelakunya

Berita, Karo, Politik2112 x Dibaca

Berastagi, Karosatuklik.com – Pdt Masada Sinukaban, Msi mengingatkan masyarakat Kabupaten Karo untuk mawas terhadap kandidat-kandidat yang berprinsip “menanam cepat, memanen cepat”.

Idealnya, Pilkada merupakan mekanisme pemilihan oleh publik untuk memilih pejabat publik yang membumi dengan rakyat dengan melihat aspek visi dan misi program, untuk menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat dan pemerintah itu sendiri.

Hal itu diungkapkan Ketua GBKP Klasis Barus Sibayak Tanah Karo, Pdt Masada Sinukaban, Msi bersama BPP MORIA GBKP kepada Karosatuklik.com, Selasa (8/12/2020) Pukul 19.00 WIB, usai kampanye “Lawan Politik Uang” di Berastagi.

Lanjutnya, akibat politik uang, relasi keterpilihan bukan didasari aras ideal. Tetapi, bergeser ke arah nilai transaksional dalam pemilu/pilkada. Meskipun sekarang ini praktik kotor berupa politik uang bermetamorfosa ke dalam modus yang beragam, namun menurut PDt Masada Sinukaban sama saja. Intinya, bertujuan untuk memengaruhi pilihan masyarakat.

Pdt Masada Sinukaban tokoh rohaniawan dari GBKP yang dikenal vokal menyuarakan pemberantasan penyakit masyarakat (Pekat-red) seperti judi dan narkoba termasuk kepeduliannya terhadap kampanye pencegahan HIV/AIDS, mengajak masyarakat untuk menolak praktik pemberian uang dalam pelaksanaan Pilkada Karo besok pagi.

Lawan Politik Uang di Pilkada Karo, PDt Masada Sinukaban

Dengan mengenakan kaos putih bertuliskan “Lawan Politik Uang,” Pdt Masada Sinukaban kembali mengingatkan betapa bahayanya dampak politik uang yang pada akhirnya melahirkan kepemimpinan yang korup dan tidak pro rakyat, tegasnya.

Kita ajak, ayo gunakan hak pilih, pilih yang jujur, lawan politik uang dan ungkap pelakunya. Harapannya jangan salah pilih. Masyarakat diminta menggunakan hak pilihnya dengan benar.

Utamanya, mengajak pemilih pemula atau generasi muda sebagai salah satu penyumbang suara terbesar, agar tidak asal pilih. “Harapannya, Pilkada 9 Desember 2020, menghasilkan Bupati dan Wakil Bupati Karo yang berintegritas dan mengutamakan kepentingan rakyat diatas segala-galanya,” ujarnya.

Sebelumnya juga, Pdt Masada Sinukaban terlibat aktif dalam kampanye antipolitik uang diinisiasi gereja se-Kabupaten Karo yang tergabung dalam Forum Cinta Tanah Karo. Mereka antara lain Badan Kerja Sama Antargereja, Moderamen GBKP, Pengurus Gereja Indonesia Daerah, Persekutuan Gereja-Gereja Pantekosta Indonesia, Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia, PHT, serta Gereja Peduli.

Menariknya, meskipun petisi diinisiasi umat kristiani, umat beragama lain juga ikut menandatangani petisi. Tidak sedikit dari umat Islam yang menyatakan mendukung gerakan tersebut.

Menurut Pdt Masada Sinukaban, Kabupaten Karo dikenal “Tanah Kanaan” tanah yang subur, alamnya indah dan udaranya sejuk, tapi sayangnya sudah dikotori oleh tangan-tangan yang penuh ambisi dari elite politik dengan menggunakan politik uang dalam setiap gelaran pemilu.

“Sehingga sangat membutuhkan gerakan seperti ini karena setiap pelaksanaan pemilihan, mulai kepala desa, pemilu, hingga pilkada, sangat marak terjadinya politik uang,” kecamnya. (R1)