Mengatasi Stigma Negatif terhadap Pendidikan Kesetaraan

Deli Serdang, Sumut764 x Dibaca

Deliserdang, Karosatuklik.com – Stigma negatif terhadap pendidikan kesetaraan atau yang lebih dikenal dengan istilah paket A, B, dan C terbantahkan, kiprah sekolah jalur pendidikan non formal yang dipandang sebelah mata harus dihentikan dengan adanya peserta didik kelas 11 dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sameera Indonesia yang menjadi delegasi Indonesia dalam ajang Caretakers of the Environment International (CEI) Conference 2023.

Konferensi yang akan berlangsung di Yogyakarta pada 2 sampai 8 Juli 2023 ini diikuti oleh 17 negara. CEI merupakan konferensi tahunan yang dihadiri oleh guru dan siswa dari berbagai negara untuk mempersiapkan generasi muda dalam rangka aksi membangun komunitas berkelanjutan dibidang lingkungan. Pada tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan agenda tersebut dengan mengangkat tema “Natural and Cultural Heritage.”

“Sebuah kebanggan bagi kita masyarakat Kabupaten Deliserdang karena ada seorang anak dari Desa Tuntungan I Kecamatan Pancur Batu dapat mewakili Indonesia dalam event internasional tahunan ini dengan mengangkat tema batik punya cerita,” ujar Laila Sari, ibu kandung dari delegasi Indonesia yang turut didampingi Ketua Lembaga Perlindungan Anak Deliserdang Junaidi Malik saat beraudiensi dengan Sekretaris Daerah H. Timur Tumanggor, di Kantor Bupati Deliserdang beberapa hari lalu.

Warisan Budaya Indonesia

Ia menjelaskan, dalam konferensi internasional tersebut salah seorang pelajar kelas 11 dari PKBM Sameera Indonesia bernama Azzira Humairah yang berkolaborasi dengan rekan satu tim dari PKBM Alam Semerbak Kabupaten Tangerang, Alivia Nur Azizah, dan M. Syaefullah Rusli dengan mengusung tema “Batik Punya Cerita.”

Zira, begitu sapaan akrabnya, menjelaskan tentang project yang diangkat dan akhirnya lolos seleksi adalah “upaya meningkatkan kesadaran budaya membatik di kalangan masyarakat usia muda. Batik Punya Cerita merupakan program edukasi kepada generasi muda tentang lingkungan dan budaya Indonesia melalui batik,” tandasnya.

Budaya membatik harus dilestarikan oleh generasi muda, karena batik adalah warisan budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO.

Melalui Batik Punya Cerita, Zira mengajak seluruh generasi muda untuk memulai mengenal budaya, mencintai, dan melestarikannya sampai akhir dunia, tutup putri kedua dari lima bersaudara.

Sekdakab Deliserdang, H. Timur Tumanggor, mengucapkan selamat kepada Azzira Humairah sebagai delegasi Indonesia pada ajang CEI 2023 dan memberi pesan agar menjadi pribadi memiliki kepercayaan diri meskipun sebagai pelajar pendidikan kesetaraan.

“Tunjukkan pada seluruhpeserta meskipun hanya sebagai pelajar non formal tapi tidak boleh kalah dengan peserta dari jalur pendidikan formal. Tingkatkan konsentrasi dan perbanyak berdiskusi dengan teman sekelompok serta saling melengkapi atas kekurangan yang dimiliki. Jangan lupa berdoa dan tidak boleh merasa puas atas pencapaian saat ini,” pesan mantan kepala dinas pendidikan tersebut. (Dedy Hutajulu)

Berita Terkait:

  1. PKKMB Universitas Indonesia 2022, Aditya Yusma: Diplomasi Budaya Cegah Tumbuhnya Paham Radikalisme dan Terorisme
  2. Ini Pesan Mendikbudristek untuk Talenta Berprestasi
  3. Peringati Hari Down Syndrome Sedunia, Bupati Cory Sebayang Apresiasi Moderamen GBKP