Menteri Pertanian Beri 3 Arahan Penting Sektor Pertanian untuk Para Bupati

Nasional899 x Dibaca

Bali, Karosatuklik.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memberikan 3 arahan penting sektor pertanian untuk para bupati dan pengurus Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi).

Ketiga arahan tersebut meliputi konsolidasi antar pemimpin daerah, merancang konsep tepat guna serta memanfaatkan penggunaan alat mesin pertanian.

“Seorang pimpinan daerah harus lebih tinggi lagi (targetnya), dan bukan hanya menembus pasar nasional, namun juga harus bisa menembus pasar internasional. Itu pasti bisa,” ujarnya, di Nusa Dua Convention Center Bali, Sabtu (19/6/2021).

Pertama, kata Mentan, pemimpin daerah harus bisa merancang konsep pembangunan pertanian secara terukur dan tepat sasaran. Tiap daerah juga diharapkan mampu menghitung komoditas apa saja dalam memenuhi kebutuhan pasar ekspor.

Arahan kedua, seorang pemimpin daerah harus jeli dan pintar dalam menentukan produk pangan lokal yang memiliki potensi ekspor. Misalnya Indonesia, memiliki produk kunyit merah yang saat ini dibutuhkan masyarakat dunia.

Arahan ketiga, Mentan berharap agar semua proses pembangunan pertanian di daerah menggunakan mekanisasi sebagai alat penekan losses dan alat percepatan tanam. Kemudian melakukan koorporasi petani, agar skala ekonominya meningkat tajam.

“Dengan begitu, maka pembangunan pertanian daerah akan berjalan baik. Pertanian itu kan di depan mata kita, dan kita bukan orang baru di dunia pertanian. Bayangkan saja, untuk komoditas porang sebagai contoh, dalam 8 bulan pertama bisa menghasilkan Rp40 juta, 8 bulan kedua Rp80 juta, dan 8 bulan ketiga bisa sampai Rp200 juta per hektare,” katanya.

Mentan yang merupakan salah satu pendiri Apkasi, menantang Apkasi untuk membuat konsep proposal pertanian, dan siap untuk bersinergi.

Salah satu anggota Apkasi, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menyampaikan terimakasih atas arahan dan dukungan Mentan Syahrul dalam membangun pertanian Trenggalek yang lebih maju, lebih mandiri dan lebih modern.

“Alhamdulillah, kita juga sudah menggunakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai bagian dari pembangunan pertanian,” tutupnya. (R1/suara.com)