Medan, Karosatuklik.com – Menindaklanjuti arahan Wali Kota Medan Bobby Nasution, Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK) dipimpin Kadis Topan Obaja Putra Ginting terus berpacu menuntaskan berbagai pembangunan prioritas.
Salah satu di antaranya adalah Overpass Jalan Stasiun, Kecamatan Medan Barat, yang kini telah mencapai progress 52 persen. Proyek ini diharapkan menjadi jawaban atas permasalahan kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut.
Saat ini kepadatan volume lalu lintas terjadi di kawasan itu akibat bercampurnya arus lalu lintas menuju Pajak Ikan Lama dan Jalan Pulau Pinang. Kepadatan diperparah pula oleh mobilisasi penumpang kereta api. Overpass Jalan Stasiun ini memecah kepadatan tersebut.
“Dengan adanya overpass, kendaraan menuju arah Pajak Ikan Lama harus melalui overpass dan bagi yang menuju Pulau Pinang melalui jalan bawah, sehingga terpecah menjadi dua,” sebut Kabid Bina Marga Dinas SDABMBK, Yulius Ares, kemarin, di lokasi pekerjaan.
Kepadatan lalu lintas akibat pergerakan penumpang kereta api pun dapat teratasi dengan overpass ini. Yulius menyebutkan overpass ini juga menjadi drop off penumpang kereta api.
“Penumpang yang hendak berangkat melalui atas, sedangkan yang datang lewat bawah,” jelasnya.
Yulius yang merupakan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Proyek Overpass Jalan Stasiun ini menyebutkan, pekerjaan ini berkontrak mulai 18 September 2023 dan ini merupakan pekerjaan tahun jamak yang akan berakhir pada 12 Desember 2024.
“Sampai saat ini progress pekerjaannya sudah mencapai 52 persen,” ungkapnya seraya merincikan, overpass ini memiliki panjang 232 meter, dengan lebar 9 dan 12,5 meter.
Dia menerangkan, saat ini pelaksana tengah merampungkan pekerjaan pemasangan balok jembatan (girder) di atas fondasi yang telah berdiri kokoh. Sedangkan pekerjaan drainase di sisi bagian dalam telah selesai.
Menuju penyelesaian, sebut Yulius, pekerjaan besar dilakukan adalah membangun landaian dari jalan menuju overpass termasuk pembetonan lantas overpass. “Kalau sisanya yang lebih ke pekerjaan arsitektural dan mekanikal elektrikal,” sebutnya.
Dia mengungkapkan, salah satu tantangan yang dihadapi dalam pekerjaan ini adalah luas lokasi proyek yang terbatas, sehingga harus menutup sebagian arus lalu lintas. Selain itu, lanjutnya, Stasiun Kereta Api yang harus terus beroperasi mesti disiasati dengan koordinasi dan kolaborasi yang baik.
“Kami mengharapkan pengertian dan doa masyarakat sehingga pekerjaan bisa tepat dan cepat, agar kemacetan di kawasan ini bisa teratasi,” imbuh dia. (R1)
Komentar