Panglima TNI : Strategi TNI-Polri Percepat Vaksinasi Nasional

Kesehatan828 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Lonjakan kasus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kudus, saat ini belum terkendali.

Bahkan jumlah Desa/Kelurahan yang memasuki kategori zona merah menjadi lebih banyak hingga saat ini.

“Untuk menekan laju kasus positif Covid-19 di wilayah Kudus, strategi TNI-Polri akan mempercepat Vaksinasi Nasional termasuk di Kabupaten Kudus,” kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., memantau Serbuan Vaksinasi, bersama Menteri Kesehatan Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU., Kapolri Jenderal Pol Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. dan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, S.E., M.M. yang dilaksanakan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Kamis (17/6/2021).

Saat peninjauan Serbuan Vaksinasi, Panglima TNI kembali mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan disiplin protokol kesehatan. “Sudah seharusnya kita menjadikan disiplin protokol kesehatan sebagai kebutuhan utama, dengan selalu menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,” tegasnya.

“Kasus konfirmasi yang dapat diidentifikasi secepat mungkin akan memungkinkan perawatan yang lebih baik dan mencegah terjadinya penularan yang lebih luas. Optimalkan fungsi PPKM Skala Mikro dengan membantu penegakkan protokol kesehatan, pemantauan kasus aktif dan kedisiplinan pelaksanaan isolasi mandiri,” ungkap Panglima TNI.

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga menyampaikan agar petugas PPKM Skala Mikro untuk selalu siaga membantu pelaksanaan testing dan tracing agar menemukan kasus konfirmasi positif Covid-19 secepat mungkin.

“Disamping itu juga pelaksanaan PPKM Skala Mikro secara ketat baik di zona merah, zona orange dan zona kuning, sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3 tahun 2021 (Tentang Pemberlakuan PPKM Berbasis Mikro dan Pembentukan Posko Penanganan Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan Untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019),” ujarnya.

Target vaksinasi di titik pertama hari ini sejumlah 5.000 dosis, sedangkan di titik kedua sebanyak 13.000 dosis yang akan dilaksanakan selama 2 hari. (R1)