Pemprov Sumut Menjamu Peserta Konferensi Penyiaran Indonesia 2023

Sumut524 x Dibaca

Medan, Karosatuklik.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) menjamu para peserta Konferensi Penyiaran Indonesia 2023 di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Dipenogoro Nomor 30 Medan, Rabu (26/7/2023) malam.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumatera Utara (Sumut) Ilyas Sitorus mewakili Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengucapkan selamat datang kepada para peserta Konferensi Penyiaran Indonesia tahun 2023.

“Kami juga mengucapkan terima kasih pada KPI dan USU yang telah memilih Sumut sebagai tuan rumah pada kegiatan ini,” ucap Ilyas Sitorus pada Jamuan Makan Malam tersebut.

Hadir di antaranya, Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Widodo Muktiyo, Rektor USU Muryanto Amin, Ketua KPI Pusat Ubaidilah, para Komisioner KPI Pusat serta Sumut.

Ilyas menyampaikan, sesuai amanat Undang-Undang Penyiaran Nomor 23/2002, KPI merupakan lembaga yang mengawasi pelaksanaan penyiaran di Indonesia. Tentu saja tugas pengawasan tidak hanya menjadi tugas KPI sendiri, melainkan dari masyarakat lembaga swasta akademis serta lainnya.

Ilyas juga berharap, dengan kegiatan ini dapat membangun kerja sama antarstakeholder untuk memajukan kualitas penyiaran, dengan melibatkan partisipasi publik dalam menciptakan ekosistem penyiaran di Indonesia yang lebih baik lagi.

Sementara itu, Ketua KPI Pusat Ubaidillah berharap dengan terselenggaranya kegiatan ini dapat menerima masukan dari para akademisi terkait bagaimana melakukan pengawasan penyiaran televisi dan juga radio.

“Di antaranya adalah dengan berlangsungnya Pemilu nantinya, kami berharap masukan mengenai pengawasan siaran tv maupun radio itu nantinya,” katanya.

Ubaidillah masih dalam kesempatan itu juga menyampaikan terima kasih pada tokoh akademisi dan pemerintah daerah yang telah mendukung KPI Pusat dan juga Sumut, sehingga kegiatan ini dapat berlangsung.

“Dukungan ini sangat penting sekali bagi kami, karena kami sebagai pengawas publik tidak bisa bekerja sendiri dan harus bersinergi dengan para akademisi, terutama yang sifatnya berbasis keilmuan di kampus,” katanya. (R1)