Jakarta, Karosatuklik.com – Pengamat Politik Ray Rangkuti menanggapi seruan Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri agar sejumlah menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) mundur.
Ray memperkirakan, sebagian menteri di Kabinet memang akan mundur, tapi setelah Pilpres 2024.
“Nanti setelah pilpres (sebagian menteri mundur). Sekarang semua masih menahan diri,” ujar Ray.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Indonesia itu melanjutkan, jika sebagian menteri mundur, maka Jokowi akan mengalami guncangan politik setelah pilpres.
Ray memperkirakan, para menteri yang mundur itu kebanyakan dari PDI Perjuangan dan Nasdem.
“Untuk sekarang mereka belum mundur dari kabinet. Sebab akan buruk terhadap partai maupun capres yang didukung oleh partai,” ujar Ray.
Menkominfo Bantah Kabar 15 Menteri Mundur dari Kabinet Jokowi
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi membantah isu yang menyebutkan 15 menteri mundur dari kabinet Jokowi.
Dalam konferensi pers di Kantor Kominfo Jakarta, Jumat (19/1/2024) Budi Arie mengatakan, Kabinet Indonesia Maju tetap solid.
“Tentang isu-isu yang beredar mundurnya menteri di pemerintahan Kabinet Indonesia Maju, bahwa isu mundurnya menteri, ada 15 menteri lalu turun jadi 5 menteri (yang akan mundur) itu adalah isu yang sama sekali tidak benar,” kata Budi Arie.
“Pemerintah Jokowi-Maruf Amin tetap solid, seluruh menteri tetap fokus kerja. Saya berkomunikasi dengan Ibu Retno Menlu yang diisukan mau mundur, beliau sekarang sedang mempersiapkan untuk debat di Dewan Keamanan PBB tentang Gaza,” kata Budi Arie Setiadi, menepis kabar kalau Retno Marsudi dikabarkan akan mundur dari jabatannya.
Saat ditanya dari mana isu itu beredar, Budi Arie menyebut mulanya itu merupakan pendapat seorang ekonom dan disampaikan ke media dan publik diminta percaya dengan opini tersebut.
“Itu opini, pendapat, bahwa 15 menteri mau mundur. Faktanya, saya cek satu-satu, menteri-menteri, semua membantah (isu mundur dari jabatan),” Budi Arie menegaskan.
Menkominfo Budi Arie juga menyebut munculnya isu ini tak terlepas dari kondisi perpolitikan di Indonesia saat ini, di mana Indonesia bakal melaksanakan Pilpres pada 14 Februari mendatang.
“Ini dinamika biasa menjelang Pilpres, ini kan mau masa krusial, semua manuver, semua usaha. Kami harus luruskan yang benar, karena faktanya memang tidak ada (menteri yang mau mundur dari jabatan),” tuturnya.
Budi Arie juga menegaskan kalau saat ini semua menteri di Kabinet Indonesia Maju masih fokus bekerja mengurus bangsa dan negara. (Liputan6.com)
Komentar