Percepat Vaksinasi, Kemkes Tambah 80.000 Vaksinator

Kesehatan, Nasional612 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Presiden Jokowi menyatakan pemerintah akan mengebut program vaksinasi Covid-19 untuk mengejar ketertinggalan akibat dihantam double disruption.

Untuk itu, Jokowi meminta Menteri Kesehatan (Menkes) dan jajarannya untuk bisa melakukan vaksinasi terhadap 900.000 hingga 1 juta orang per hari.

Untuk mempercepat capaian vaksinasi, Kementerian Kesehatan (Kemkes) membuat berbagai terobosan, di antaranya menambah vaksinator.

Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19 Kemkes, Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, untuk menjangkau lebih banyak sasaran, jumlah vaksinator memang harus ditambah.

Saat ini, vaksinator di 34 provinsi berjumlah sebanyak 31.000. Kemkes akan menaikkan jumlah ini menjadi 80.000 hingga Maret 2021 mendatang. Satu vaksinator minimal memvaksinasi 20 orang sasaran per hari.

“Kita perlu orang yang bisa melaksanakan vaksinasi. Vaksinator ini adalah tenaga kesehatan, tetapi bukan orang baru. Artinya, mereka sudah pernah dilatih menjadi vaksinator,” kata Nadia kepada Suara Pembaruan, Rabu (27/1/2021).

Nadia mengatakan, dengan peningkatan sumber daya untuk vaksinasi maka pihaknya optimistis target 900.000 hingga 1 juta orang divaksinasi per hari sebagaimana permintaan Jokowi bisa direalisasikan.

Selain vaksinator, jumlah fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) yang melaksanakan vaksinasi juga akan ditingkatkan. Menurut Nadia, total fasyankes di Indonesia kurang lebih sebanyak 3.000, tetapi baru 2.800 yang baru terlibat atau ditunjuk untuk melaksanakan vaksinasi.

Tidak hanya jumlahnya yang ditingkatkan, tetapi waktu pelayanan dari fasyankes ini juga ditambah. Dengan waktu pelayanan yang ditambah, satu vaksinator bisa memvaksinasi 40 sasaran per hari.

“Sekarang ini satu vaksinator menyuntik 20 orang, belum sampai 40 orang. Bukan hanya soal vaksinatornya capek, tetapi yang juga kita jaga adalah penumpukan sasaran setelah mereka divaksinasi harus menunggu 30 menit,” kata Nadia.

Nadia juga mengatakan, target yang dimaksudkan tersebut sebetulnya adalah target untuk vaksinasi periode kedua yang waktu pelaksanaannya pada April 2021 hingga Maret 2022. Target tersebut tidak untuk pelaksanaan vaksinasi tahap pertama bagi tenaga kesehatan yang sedang berlangsung saat ini.

Diketahui, pemerintah menargetkan sebanyak 181,5 juta penduduk akan divaksinasi. Vaksinasi dilaksanakan dalam dua periode.

Periode pertama dengan waktu pelaksanaan Januari hingga April 2021 menyasar 40,3 juta orang yang terdiri dari tenaga kesehatan, petugas publik, dan lansia.

Periode kedua dengan waktu pelaksanaan April 2021 sampai Maret 2022 menyasar 141 juta lebih orang. (Beritasatu.com)