Kabanjahe, Karosatuklik.com – Sebagai bentuk protes terkait maraknya kegiatan ilegal yang melanggar hukum seperti judi, narkoba dan praktek prostitusi di Kabupaten Karo akhir-ahir ini, ratusan warga jemaat GBKP menggelar aksi damai di Kabanjahe, Kamis (16/6/2022).
Start dari titik kumpul dihalaman Gereja GBKP Kabanjahe Kota, ratusan massa bergerak dengan berjalan kaki sambil membentangkan beberapa spanduk bertuliskan “Aksi Damai GBKP Berantas Judi, Narkoba dan Prostitusi di Tanah Karo” menuju kantor DPRD Karo,
Sayangnya, tidak ada satupun pimpinan ataupun anggota DPRD Kabupaten Karo yang hadir menampung aspirasi warga jemaat.
Merasa kesal dan kecewa tidak ada satu orang pun wakil rakyatnya yang menyambut kedatangan massa, selanjutnya mereka pun bergerak ke Mapolres Tanah Karo dan melakukan orasi.
Usai menyuarakan aspirasi di Mapolres yang tidak jauh dari Gedung DPRD di Jalan Veteran Kabanjahe, selanjutnya massa bergerak melanjutkan aksinya ke Kantor Bupati Karo dengan pengawalan ketat personil Polres Tanah Karo.
Kedatangan massa jemaat GBKP dipimpin langsung oleh Ketua Moderamen GBKP Pdt Krismas Imanta Barus, di sambut oleh Asisten Administrasi dan Hukum Mulianta Tarigan, Kepala Bagian Kesbang Pol, Drs Tetap Ginting dan Plt Kepala Dinas Infokom Leonardo Surbakti di depan halaman Kantor Bupati Karo, Jalan Letjen Jamin Ginting Kabanjahe.
Menyikapi terkait beberapa poin tuntutan massa warga jemaat GBKP, Mulianta Tarigan menyampaikan,”Mohon maaf atas tidak hadirnya ditengah tengah kita ibu Bupati dan Bapak Wakil Bupati Karo, berhubung karna pada waktu yang bersamaan ini, ada tugas lain yang harus dikerjakan oleh pimpinan, yang tak lain juga menyangkut kesejahtraan masyarakat karo,” ujar Mulianta
Dirinya menambahkan, Pemkab Karo mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi kepedulian serta keperihatinan warga jemaat GBKP, terkait penyakit sosial yang ada di daerah ini, seperti keberadaan kegiatan perjudian, narkoba dan prostitusi. Atas aspirasi yang disampaikan, hal ini akan dikoordinasikan bersama dengan unsur Forkopimda dan akan ditindaklanjuti secepatnya sesuai peraturan dan perundang undangan yang berlaku, kelit Mulianta diplomatis.
Ditempat yang sama, Pdt Krismas Imanta Barus dihadapan para pejabat pemeritah Kabupaten Karo menyampaikan sebuah pepatah (bahasa karo), “Simalemna kel ateta bas nggeluh enda emkap kai pagi siterjadi bas anak anakta i wari sipepagi ras simesuina pe pagi siterjadi nandangi anak-anakta, generasita kang nanamisa.”
Artinya, yang indahnya dalam kehidupan ini adalah kesuksesan yang diperoleh anak anak kita dan yang sakitnya dalam kehidupan kita nantinya juga tentang bagaimana nasib anak-anak kita selaku generasi penerus kita.
“Untuk itu mari kita sama-sama merubah tatanan kehidupan di Bumi Turang Tanah Karo Simalem ini, kami siap duduk bersama dengan jajaran Forkopimda untuk mengambil langkah-langkah dan kebijakan konkret dalam hal ini. Yang tak lain tujuannya agar mental para generasi kita tidak rusak akibat penyakit sosial masyarakat yang semakin hari kian mengkwatirkan ini,” terang Pdt Krismas Barus.
Usai orasi dan mendengar jawaban dari perwakilan Pemkab Karo, ratusan massa warga jemaat GBKP ahirnya membubarkan diri secara tertib dengan pengawalan ketat personil dari Kepolisian Resort Tanah Karo dan Personil Satpol PP. (R1)