Ragam Wujud Bunga Krisan Dari Karo Tembus Pasar Ekspor

Berita, Karo4777 Dilihat

Kabanjahe, Karosatuklik.com – Alam pegunungan Kabupaten Karo, patut disyukuri, selain memiliki beragam panorama objek wisata yang indah di dukung iklim udaranya yang sejuk sepanjang musim. Sebagai daerah pertanian tertua di Sumatera Utara, hampir semua jenis tanaman hortikuktura tumbuh dengan baik di tanah yang subur itu.

Jangan heran, bila Farmer Support Center (FSC) Starbucks di Indonesia, tepatnya di Brastagi, Sumatera Utara. Tidak hanya menjadi satu-satunya di Indonesia, namun jumlah FSC di seluruh dunia juga hanya terdapat di sembilan negara. Negara lainnya, yakni Guatemala, Rwanda, Tanzania, Ethiopia, Kolombia, Cina, Kosta Rika, dan Meksiko.

FSC merupakan fasilitas pusat pelatihan milik starbucks untuk membantu para petani agar menghasilkan hasil tani yang lebih baik dengan bimbingan para agronomis.

Demikian halnya, Mr. Berts dan Mrs Marica warga negara Belanda yang tinggal di Medan mengembangkan rumah hijau (green house) bunga krisan di desa Merek Kecamatan Merek Kabupaten Karo yang diekspor ke Jepang.

Bunga krisan merupakan jenis bunga potong paling banyak diminati pembeli. Bunga yang berasal dari dataran China dan banyak dikembangkan di Belanda ini memiliki bentuk dan warna yang menarik.

Berawal dari hobi, Mr. Berts dan Mrs Marica pemilik perusahaan green house yang di dalamnya ditanami bunga krisan berwarna-warni, rupanya tidak hanya untuk bisnis yang menggiurkan namun juga menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak orang. Bahkan wisatawan terpikat dengan keindahan bunga krisan sebagai objek swafoto.

Bibit bunga krisan diambil dari mother plant yang dibudidayakan sendiri. Umur bunga krisan dari bibit sampai puncak panen (1 periode tanam) adalah 13 minggu, sehingga dalam satu tahun terjadi 4 periode dalam setiap greenhouse. Usaha ini sangat menarik dan menggiurkan bagi petani kita, karena harga pasar yang stabil dan banyak pembeli yang berminat.

Bisnis bunga hias memiliki prospek menggiurkan semakin berkembang
Bisnis bunga hias memiliki prospek menggiurkan semakin berkembang di kota wisata Berastagi. Karosatuklik.com/Ist

Menurut Mr Berts, saat disambangi karosatuklik.com, Jumat petang (16/10/2020) di green house miliknya, menerangkan, bunga krisan warnanya sangat beragam, daunnya unik, dan bentuknya pun macam-macam. ”Nah, sekali lagi, salah satu yang menarik dari bunga krisan adalah ragam wujudnya. Baik itu aneka bentuk seruni sampai aneka rupa warna bunga krisan. Tapi yang ada sekarang ini ada 14 jenis bunga krisan yang dikembangkan,” katanya.

Berts mengaku, hasil bunga krisan per/minggu mampu menghasilkan 30 ribu batang setiap masa panen, semua ini kita pasarkan ke Jakarta dan sekitar Medan termasuk untuk ekspor.

Didalam setiap greenhouse dipasangi lampu-lampu dengan intensitas cahaya sebesar 100 watt, lampu-lampu ini berguna untuk memanipulasi lama hari pada tanaman, sebutnya.

Berts menambahkan, dua bulan kedepan, bunga krisan ini sudah dapat kami ekspor ke negara Jepang, sebab selama ini pihak Jepang sudah melakukan penjajakan dan kerjasama bersama kami melalui kantor pusat di Tanjung Morawa, sedangkan di Merek Kabupaten Karo ini hanya cabang, imbuhnya.

Proses tanam hingga panen bunga krisan, sambung Berts, membutuhkan waktu 15 minggu, sehingga pengembangan bunga krisan kedepan terus kami tingkatkan dari sekarang yang ada green house seluas 1.2 ha, dengan derasnya arus permintaan dari pihak Jepang maka kita akan menambah luas green house menjadi 6 hektar lagi, tutur Mr. Berts dan Mrs Marica warga Belanda yang fasih bahasa Indonesia itu. (R1)