Ratusan Rohingya yang Mendarat di Sumut Diselundupkan, Nahkoda Kabur Sebelum Kapal Mendarat

Sumut2030 x Dibaca

Deli Serdang, Karosatuklik.com – Sebanyak 147 pengungsi Rohingya yang tiba di pantai Timur Sumatera Utara, Pantai Mercusuar, Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Sabtu 30 Desember pagi, diduga sengaja diselundupkan.

Dari temuan Danlantamal I Belawan yang disampaikan Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Mochamad Hasan Hasibuan, nahkoda kapal melarikan ke kapal lain sebelum tiba ke lokasi tujuan.

Sehingga seratusan warga Rohingya dibiarkan terombang-ambing di lautan sampai akhirnya tiba ke lokasi tujuan.

Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Mochamad Hasan Hasibuan mengatakan, aparat juga menemukan sayuran segar di kapal mereka, yang diduga sengaja dikirim dari dataran untuk memenuhi kebutuhan pengungsi.

“Dari kapal ditemukan logistik segar yang kita duga logistik ini oleh Danlantamal disupport atau didukung dari daratan kita. Kemudian, nahkoda kapal ini sebelum mendarat meninggalkan kapal, pindah kapal yang lain,”kata Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Mochamad Hasan Hasibuan, saat memaparkan kepada Panglima TNI di Lapangan Benteng Medan, Sabtu (31/12/2023).

Lanjut Mayjend Hasan, kecurigaan lain ialah kartu United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) yang dimiliki pengungsi.

Dimana dari hasil pemeriksaan, seluruh tanggal lahir mereka sama.

“Kemudian yang menonjol lain adalah kartu UNHCR yang ditemukan ini semua identitasnya, tanggal lahirnya sama.”

Dari informasi yang dikumpulkan aparat, pengungsi ini berangkat dari kamp penampungan Bangladesh sejak 22 hari lalu.

Mereka memilih mendarat di Sumatera Utara diduga karena sempat mendapat penolakan di Aceh.

Atas peristiwa ini, Pangdam I Bukit Barisan meminta izin maupun saran kepada Panglima TNI untuk patroli di pantai Timur Sumatera Utara.

“Kami pada kesempatan ini menyarankan untuk patroli, di wilayah pantai Timur Sumatera Utara seperti dilaksanakan di pantai barat sehingga dapat menekan mereka masuk ke Aceh dan sekarang mereka masuk ke wilayah Sumatera Utara,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, kapal yang membawa ratusan pengungsi Rohingya berlabuh di perairan Desa Kuala Besar, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Sabtu (30/12/2023).

Warga yang berempati memberikan makanan dan mengobati pengungsi Rohingya yang sedang sakit.

Kepala Desa Kuala Besar Amiruddin mengatakan para pengungsi Rohingya tiba di wilayahnya pada 23.00 WIB.

“Tadi malam sampan mereka mendarat ke pantai, orangnya (pengungsi rohingya) langsung naik ke darat. Warga Kuala Besar pun datang melihat mereka,” ujar Amiruddin saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Minggu (31/12/2023)

Setelah itu, atas dasar kemanusiaan warga setempat berdatangan memberikan pertolongan terhadap para pengungsi.

“Jadi kondisinya ada (pengungsi) yang sakit, tapi ya kita atas dasar kemanusiaan yang sakit kami obati masih dibawa ke desa kami, mereka juga gak punya makanan, jadi kelaparan, jadi warga kami juga kasih makanan,” ujarnya.

Kata Amiruddin, berdasarkan data sementara jumlah pengungsi berkisar 150-an.

Kini mereka masih tinggal di tenda yang mereka buat sendiri di pinggir pantai.

Saat ini identitas mereka juga sedang didata polisi dan Anggota Koramil setempat.

Namun begitu, Amirudin secara tegas menyebutkan bahwa pihak Desa Kwala Besar menolak apabila pengungsi Rohingya bertempat tinggal di desa tersebut.

“Jangan gara-gara mereka, masyarakat di Desa Kwala Besar jadi berselisih paham atau pertengkaran. Namanya manusia, ada yang nerima dan sebagian menolak,” ucapnya.

170 Pengungsi Rohingya yang Mendarat di Langkat Sumut Ditolak Kades

Sebanyak 170-an pengungsi Rohingya tiba di Desa Kwala Besar, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dengan menumpangi sebuah perahu. Ratusan pengungsi Rohingya ini ditolak menetap di desa itu.

Kepala Desa Kwala Besar, Amirudin, sudah mengumumkan penolakan ini. Pengungsi Rohingnya dilarang bermukim di Desa Kwala Besar.

“Masyarakat tadi juga saya himbau melalui pengumuman, Desa Kwala Besar menolak lah supaya untuk tidak bertempat tinggal atau bermukim di sini,” ujarnya dilansir dari detikSumut, Minggu (31/12/2023). (SerambiNews)

Komentar