Salak, Karosatuklik.com – Tim Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI berkesempatan mengunjungi Kabupaten Pakpak Bharat, Jumat (28/01/2022).
Rombongan yang dipimpin Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan, Cosmas Harefa ini juga menyertakan beberapa Pejabat dan pemangku kepentingan di wilayah Sumatera Utara diantaranya Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional II Sumatera Utara, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Utara, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Sumatera Utara, Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Utara dan para pejabat lainnya.
Cosmas Harefa, Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan pada Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI menjelaskan, pihaknya hadir di Pakpak Bharat guna mematangkan rencana pengembangan Danau Toba sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Perioritas Nasional, dimana Kabupaten Pakpak Bharat menjadi salah satu daerah yang menjadi kawasan penyangga Danau Toba.
Kehadiran kami hari ini adalah tindak lanjut dari sebuah pertemuan kami beberapa waktu lalu bersama Bupati Pakpak Bharat yang menginginkan sebuah nilai lebih bagi kemajuan Pakpak Bharat dari adanya pengembangan Danau Toba sebagai salahsatu objek wisata super perioritas, sebutnya.
Mengidentifikasi kondisi lapangan
Cosmas Harefa melanjutkan, kami akan menco
ba mengidentifikasi kondisi lapangan, kita akan lihat dan petakan semua kebutuhan-kebutuhan di sini, mana saja yang kira-kira bisa kita bantu dan kita backup dari Kemenko Marves, akan kita koordinasikan kedepannya, ucap Cosmas Harefa di Salak.
“Saya baru sekali ini datang ke bumi Pakpak Bharat yang sanga indah mempesona ini, sebuah kesan mendalam bagi saya disepanjang jalan yang kami lewati, masyarakatnya cukup ramah dan santun, sangat cocok bagi kawasan yang ingin mengembangkan kepariwisataan, bagi saya ini adalah sebuah nilai positif,” ucap Harefa.
Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor yang menerima kunjungan ini di Aula Rumah Candu bersama Plh. Sekretaris Daerah dan sejumlah Pejabat lainnya menjelaskan tentang gambaran umum Kabupaten Pakpak Bharat secara detail dan rapi.
Kendala utama jalur transportasi
Meskipun sebenarnya secara geogerafis, daerah kita berada pada posisi central yang berbatasan langsung dengan Provinsi Aceh, berada diantara beberapa Kabupaten di Sumut, diantaranya Kabupaten Dairi, Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Aceh Singkil, Kota Subulussalam dan lainnya, namun kendala utama saat ini adalah jalur transportasi yang menghubungkan Pakpak Bharat dengan daerah-daerah ini masih sangat minim dan boleh dikatakan belum ada sama sekali, terang Bupati.
Saat ini, imbuh Franc Bernhard Tumanggor, akses masuk Pakpak Bharat hanya punya satu jalan akses yakni dari dan ke Kabupaten Dairi dan Provinsi Aceh, bahkan ada satu kecamatan di wilayah kami yakni Kecamatan Pagindar yang justru hanya dapat kami akses melalui Provinsi Aceh.
“Hal ini sangat menyulitkan kami selama ini,” ungkap Bupati dihadapan Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan.
Food Estate
Bupati juga menjelaskan bahwa Pakpak Bharat yang juga menjadi salahsatu Daerah Pengembangan kawasan Food Estate di Sumatera Utara kini sudah mulai melaksanakan program dimaksud.
Tujuan kami untuk mendorong Pakpak Bharat menuju kemandirian pangan tentunya akan sangat terbantu dengan adanya program ini, kita berharap suatu saat nanti Pakpak Bharat akan berdaulat secara pangan, oleh karenanya kehadiran bapak dan ibu semuanya hari ini benar-benar sangat kami harapkan untuk bisa membantu kami keluar dari semua masalah ini, pinta Bupati.
Usai mengikuti paparan Bupati, rombongan beranjak melihat langsung areal pengembangan food estate di Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu, mengunjungi Situs Sejarah dan Prtulanen Marga Berutu di Desa Ulumerah, dan meninjau serta melihat langsung kondisi jalan penghubung Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Delleng Simpoon. (R1)