Toyota Siapkan Semangat Baru Skema Dulang Laba EV

Otomotif1006 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Direktur Utama Toyota Koji Sato mengumumkan rencana tiga bagian untuk membantu strategi perusahaan mendulang keuntungan dari fokus penjualan kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) sesegera mungkin.

Rencana pengembangan EV milik Sato dianggap cukup berbeda dengan apa yang telah diterapkan direktur utama sebelumnya, Akio Toyoda. Saat ini, Toyota merencanakan untuk memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 1,5 juta unit pada 2025 dan sebanyak 3,5 juta unit lima tahun setelahnya.

Sato kini mendapatkan tugas untuk mewujudkan misi tersebut yang merupakan perubahan sangat signifikan dari garis perusahaan yang sebelumnya enggan melirik pasar EV, seperti dikutip teslarati, Minggu.

Langkah pertama Sato dan telah terwujud adalah memperkenalkan model EV pertama pabrikan Jepang itu kepada pasar global. Sedangkan langkah kedua yang dianggap memberikan banyak pelajaran berharga bagi perusahaan tersebut, adalah menerapkan sejumlah perubahan pada seri EV mendatang.

Selanjutnya, upaya terakhir dari Sato yaitu memperkenalkan platform EV terbaru Toyota pada tahun 2026 dengan meningkatkan kemampuan EV, serta menambah angka pendapatan, serta mewujudkan setengah biaya pengembangan EV.

Selama ini, fokus Toyota dalam mendulang laba tak diragukan lagi. Sebagaimana dicatat oleh Automotive News, secara klasik Toyota telah menjadi pemimpin dalam hal profitabilitas dengan secara konsisten mencapai margin sebesar 10 persen.

Tetapi dengan hadirnya jenama Tesla dengan margin sebanyak 20 persen yang kini memimpin industri, Toyota tengah berada di bawah tekanan yang baru dan didaulat untuk bergerak maju sesegera mungkin.

Toyota Perbanyak Kendaraan Listrik Berbasis Baterai pada 2026

Toyota Motor Corp akan memperkenalkan 10 produk model kendaraan yang ditenagai baterai terbaru mereka sekaligus menargetkan penjualan mencapai 1,5 juta unit kendaraan listrik pada 2026 sebagai upaya menyaingi pasar yang selama dikuasai para pesaingnya.

Pabrikan penjualan mobil terbesar dunia tersebut juga menyiapkan unit khusus baru yang akan berfokus pada baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) generasi baru, kata salah seorang eksekutif senior perusahaan seperti disiarkan Reuters, Jumat.

Toyota, termasuk pula jenama mewah Lexus, saat ini hanya memiliki tiga model kendaraan baterai di pasar dan pada tahun lalu menjual kurang dari 25 ribu unit di seluruh dunia.

Hal itu lantas memicu kritik dari para investor dan pihak internal karena Toyota dianggap terlambat merangkul pasar mobil bertenaga baterai dan membandingkannya dengan Tesla Inc serta produsen lain yang lebih jeli dan gesit melihat tingginya permintaan pasar.

Pabrikan Jepang tersebut bersikukuh bahwa kendaraan listrik hanyalah sebuah pilihan yang ditawarkan kepada konsumen. Sementara kendaraan hibrida konvensional dan listrik seperti Prius justru dianggap sebagai pilihan yang lebih realistis bagi kebutuhan pelanggan dan pasar.

“Dalam beberapa tahun mendatang, kami akan mengembangkan lini dalam kategori baterai listrik dengan tetap menjadikan kendaraan hibrida sebagai pilar utama,” kata CEO baru Toyota, Koji Sato.

Keberadaan EV dinilai telah mewakili lebih dari setengah total produksi kendaraan di seluruh dunia pada tahun 2030. Oleh karena itu, menjadi amat penting bagi Toyota memenuhi permintaan akan kebutuhan tersebut, apalagi pabrikan itu juga berencana meningkatkan produksi di Amerika Serikat yang memiliki pertumbuhan EV melampaui pasar secara keseluruhan.

Toyota mencatatkan penjualan mereka di Amerika Serikat mengalami penurunan hampir sebesar 9 pesen selama kuartal pertama. Sebaliknya, penjualan General Motors Co justru melesat hingga mencapai 18 persen karena tingginya angka permintaan atas EV dari segmen konsumen bisnis maupun komersial.

Mengacu data dari S&P Global Mobility pada November lalu, sebagian besar konsumen di Amerika Serikat yang beralih ke kendaraan listrik adalah pelanggan Toyota dan Honda Motor Co. (Ant)

Komentar