Jakarta, Karosatuklik.com – Tidak semua penyakit yang dialami anak membutuhkan penanganan lebih lanjut oleh dokter. Namun demikian, bukan berarti orang tua bisa menganggap sepele gangguan kesehatan yang dialami anak, terlebih dengan adanya penyakit pneumonia misterius belakangan ini.
Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ngabila Salama mengimbau agar orang tua lebih bijak dan tak panik jika anak mengalami sakit, dan menimbulkan gejala demam serta batuk.
Demi mengantisipasi gejala lebih berat, dan keparahan, Ngabila menganjurkan agar si kecil dibawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat bila kondisinya tak kunjung membaik selama dua hari.
“Diperlukan deteksi dini artinya kalau sudah satu sampai dua hari diobatin sendiri tidak membaik segera datang ke dokter, didiagnosis dan juga diterapi dengan lebih adekuat,” kata Ngabila, Jakarta, Jumat (8/12/2023).
Ngabila menegaskan, memang di Jakarta tidak ada pemeriksaan khusus guna mendiagnosa penyakit pneumonia terutama akibat infeksi bakteri mycoplasma pneumonia.
Sejauh ini, di ibu kota lanjut Ngabila hanya dilakukan diagnosis kerja, dan didapati kesimpulan terkait adanya peningkatan kasus pneumonia sejak Juli 2023.
Adapun peningkatan kasus penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini cenderung diakibatkan karena perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim penghujan, sehingga imunitas manusia cenderung menurun.
“Mycoplasma pada anak itu juga udah bakteri yang lama banget udah ada dan penyebab sering juga pneumonia pada anak dan walking pneumonia artinya anaknya tuh walaupun kena pneumonia tuh bisa ringan aja ya dan juga tentunya tidak mengkhawatirkan anak-anak itu,” tegasnya.
Adapun pencegahan yang perlu dicermati orang tua yakni tetap menganjurkan anak-anak menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Memakai masker, mencuci tangan serta melengkapi vaksin yang telah disediakan pemerintah. (Inilah.com)
Komentar