Padang, Karosatuklik.com – Suasana haru dan duka menyelimuti acara wisuda dua mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi. Kedua mahasiswa itu, Siska Afrina dan Frengki Chandra Kusuma, seharusnya melaksanakan wisuda pada Senin (18/12/2023) di Padang. Keduanya diwakili orang tua mereka.
Erupsi Marapi pada 23 Desember lalu menewaskan 24 orang, termasuk lima mahasiswa Universitas Negeri Padang. Dari lima mahasiswa itu, dua di antaranya diwisuda hari ini, yaitu Siska dan Frengki.
Gedung auditorium Universitas Negeri Padang menjadi saksi tetesan air mata saat panitia wisuda memanggil nama kedua korban. Orang tua mereka, dengan wajah penuh keharuan, mewakili kedua mahasiswa yang tak dapat melangkah menuju mimbar wisuda.
Siska Afrina, putri dari Mentas Wardi dan Muri, memperoleh yudisium memuaskan dengan judul skripsi “Hubungan Antara Keterlibatan Orang Tua dengan Hasil Belajar Siswa di SMP Negri 3 Padang”, sedangan Frengki Chandra Kusuma, anak dari Jumrizal dan Yanti, mendapat yudisium sangat memuaskan dengan judul skripsi “Hubungan Antara Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar Santri Rumah Tahfiz Quran Darul Izzah Abai Solok Selatan.”
Dari 24 korban tewas akibat erupsi Marapi, lima di antaranya adalah mahasiswa UNP. Dua di antaranya adalah alumni, dua diwisuda hari ini, dan satu masih dalam perkuliahan.
Orang tua Siska Afrina berbagi kesedihan mereka saat menghadiri acara wisuda di kampus UNP bersama keluarga Frengki.
“Siska anak kami sudah siap untuk persiapan wisuda, seperti jahitan pakaian dan tempat tinggal keluarga nantinya,” ungkap mereka.
Siska, anak kelima dari lima bersaudara, juga memiliki hobi mendaki gunung. Sebelum naik gunung, ia pamit pada Jumat dan berencana pulang kampung pada Senin.
Rektor UNP, Genefri, mengerti apa yang dirasakan oleh orang tua almarhum.
“Kami dari Universitas Negeri Padang menyampaikan duka cita. Di acara wisuda ini, kami memberikan penghargaan kepada keluarga almarhum dan bantuan,” ujarnya. (BeritaSatu)
