Edhy Prabowo Atlet Silat Jadi Menteri, Hingga Ditangkap KPK

Berita, Nasional1535 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo ditangkap KPK terkait ekspor benur. Sebagai orang dekat Prabowo, Edhy menduduki posisi strategis di partainya.

Edhy Prabowo adalah politikus Partai Gerindra. ia menjabat Waketum Gerindra sebelum dilantik Presiden Jokowi menjadi Menteri KKP. Salah satu kebijakan kontroversialnya terkait kebijakan ekspor benih lobster, yang semula dilarang, kini diperbolehkan.

Pria kelahiran 1972 tersebut sebelumnya merupakan atlet pencak silat nasional. Namanya moncer kala berjaya di event Pekan Olahraga Nasional (PON). Dia juga pernah mengikuti kejuaraan tingkat mancanegara.

Namun, Edhy menutup kariernya sebagai atlet. Edhy mulai meniti karier di dunia militer pada 1991. Kala itu dia berhasil diterima menjadi anggota Akabri di Magelang, Jawa Tengah.

Setelah itu, ia merantau ke Jakarta dan diperkenalkan dengan Prabowo Subianto, yang kala itu masih berpangkat Letkol dan menjabat Dangrup III TNI AD. Edhy dan Prabowo berkenalan di salah satu acara pesta di bilangan Pantai Ancol. Sayang, kariernya jadi tentara juga sebentar. Di militer, dia hanya bertahan dua tahun. Edhy dikeluarkan karena terkena sanksi dari kesatuan.

Prabowo akhirnya menampung Edhy dan teman-temannya. Khusus buat Eddy, dia dibiayai Prabowo mengenyam ilmu pendidikan Fakultas Ekonomi Universitas Moestopo. Edhy juga diminta belajar silat setiap pekan.

Seiring dengan waktu berjalan, Edhy akhirnya menjadi orang kepercayaan Prabowo. Dia menjadi orang yang mendampingi jenderal bintang tiga tersebut saat berdomisili di Jerman dan Yordania.

Kemudian Prabowo mendirikan Partai Gerindra. Edhy akhirnya memberanikan diri menjadi caleg di kampung halamannya, yakni Dapil Sumatra Selatan II. Di tempat itu, Edhy harus bersaing dengan sejumlah politikus senior, seperti Mustafa Kamal, Dodi Alex Nurdin, dan Nazarudin Kiemas. Edhy pun berhasil menjadi caleg kelima yang memperoleh suara terbanyak.

Edhy juga pernah menjadi anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) untuk Dapil Sumatera Selatan I setelah memperoleh 75.186 suara. Edhy Prabowo dipercaya menjadi Wakil Ketua Umum Bidang Keuangan dan Pembangunan Nasional DPP Partai Gerindra sejak 2012 hingga sekarang.

Edhy Prabowo sejak 2005 juga aktif berorganisasi di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Selain itu, Edhy dikenal sebagai pengusaha swasta.

Kini KPK menangkap politikus Gerindra itu. Penangkapan Edhy Prabowo terkait dengan ekspor benur atau benih lobster.

Benar KPK tangkap, berkait ekspor benur,” kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, Rabu (25/11/2020). Penangkapan terjadi pada malam dini hari tadi di Bandara Soekarno-Hatta. KPK juga menangkap sejumlah orang dari KKP. Istri Edhy Prabowo juga dikabarkan ikut diamankan. (Dtc)