Jalur Berastagi-Medan Kembali Normal Pascapohon Tumbang, Polres Tanah Karo Tanggap Darurat

Karo2563 x Dibaca

Berastagi, Karosatuklik.com – Akses jalan utama Berastagi-Medan tepatnya di Jalan Letjen Jamin Ginting Km 55-56, Desa Doulu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, sempat terganggu akibat pohon tumbang pada Sabtu (11/01/2025) sekitar pukul 07.50 WIB. Pohon besar yang tumbang tidak hanya menutup jalur lalu lintas, tetapi juga menimpa kabel listrik, menyebabkan antrean kendaraan mengular panjang di kedua arah.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Tak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden itu. Tetapi arus lalu lintas di jalan nasional tersebut sempat lumpuh total, sebab kendaraan tak bisa lewat dan tertahan di lokasi tersebut.

Polres Tanah Karo yang menerima informasi tersebut segera merespons dengan cepat. Kapolres Tanah Karo, AKBP Eko Yulianto, SH, SIK, MM, M.Tr. Opsla, turun langsung memimpin proses pembersihan material pohon yang menghalangi badan jalan.

Dengan menggunakan mesin pemotong (senso), Kapolres bersama personel Polri, TNI dan masyarakat setempat bergotong royong membersihkan lokasi.

“Kami bergerak cepat untuk memastikan akses jalan segera terbuka kembali dan lalu lintas kembali lancar. Kolaborasi antara Polri, TNI dan masyarakat sangat membantu dalam upaya ini,” ujar Kapolres Tanah Karo di lokasi kejadian.

Upaya pembersihan berlangsung sekitar 2 jam, dan pada pukul 10.30 WIB material pohon yang tumbang berhasil disingkirkan sepenuhnya. Arus lalu lintas kembali normal, dan situasi terkendali.

Kapolres Tanah Karo juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati hati, terutama di musim hujan, mengingat potensi pohon tumbang dan bahaya lainnya yang dapat mengancam keselamatan.

“Kecepatan respons dalam penanganan situasi seperti ini adalah prioritas kami untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat,” tambahnya.

Kerja sama yang solid antara berbagai pihak dalam penanganan ini mendapat apresiasi dari warga sekitar dan para pengguna jalan. Situasi di lokasi kini dilaporkan aman dan terkendali.

Sebagai informasi akses jalan utama Berastagi-Medan merupakan interkoneksi 12 kabupaten/kota dari 2 provinsi, yakni Sumatera Utara dan Aceh. Jalan yang padat baik siang maupun malam hari, belakangan ini menjadi sorotan nasional pasca tanah longsor pada 26 November 2024 di kawasan Lau Kaban PDAM Tirtanadi Sibolangit, Deli Serdang yang menewaskan 10 orang korban jiwa meninggal dunia dan puluhan mobil rusak berat ditimpa material tanah longsor.

Menyikapi jalan nasional jalur Medan-Berastagi yang sudah emergeny dan sangat meresahkan, ratusan warga yang berasal dari enam kabupaten di Sumatera Utara (Sumut) menggelar aksi damai ke Kantor Gubernur dan DPRD Sumut meminta pembangunan jalan tol Medan-Berastagi. Aspek ekonomi menjadi alasan utama permintaan tersebut.

Para pendemo itu menamakan dirinya Forum Masyarakat Nasional (Formanas), perwakilan masyarakat Kabupaten Karo, Dairi, Simalungun, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat dan Samosir.

Dalam aksinya, mereka membawa serta sejumlah spanduk dan poster yang mendesak pemerintah untuk membangun jalan tol/jalan layang yang sudah lama diharapkan masyarakat Aceh dan Sumut di Jalan Medan-Berastagi. (R1)

Baca Juga:

  1. Catatan Redaksi, Bakar Uang Rp300 Milyar Setiap Tahun di Jalan Medan – Berastagi
  2. Sumatera Utara Tambah 2 Ruas Jalan Tol Baru Siap Operasional Januari 2025, Tol Medan – Berastagi Kapan?
  3. Sumbar Punya Kelok 9, Harusnya Sumut Punya Kelok 11 di Jalan Medan Berastagi

Komentar