Jelang Pilkada Karo 2024, Moderamen GBKP Menjaring Calon Kepala Daerah lewat Konvensi

Karo3907 x Dibaca

Kabanjahe, Karosatuklik.com – Jelang Pilkada Karo 2024, Tim Konvensi bersama dengan Moderamen GBKP mendalami tahapan konvensi bakal calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati Karo Periode 2024-2029.

Tujuannya adalah memberikan kesempatan secara terbuka bagi individu berkualitas untuk menjadi calon kepala daerah dan menghindari politik biaya mahal. Karena besarnya biaya itu, individu-individu berkualitas enggan berkompetisi di pemilihan kepala daerah (pilkada). Atas dasar itulah Tim Konvensi bersama dengan Moderamen GBKP membuka konvensi.

Hal itu disampaikan Akademisi Universitas Sumatera Utara (USU), Dr Bengkel Ginting, saat bincang-bincang dengan sejumlah media termasuk jurnalis Karosatuklik.com di Berastagi, Selasa sore (2/4/2024).

Pendaftaran bakal calon yang menjadi peserta konvensi direncanakan Minggu terakhir April. Tim akan menseleksi jejak digital peserta dan akan dilakukan wawancara dan debat melibatkan pakar dari USU, UGM, UNPAD.

“Kami akan meyakinkan mereka bahwa Tim Konvensi dan Moderamen GBKP juga berfungsi sebagai intermediasi bagi calon berkualitas. Sebab, kalau sudah ada barrier berupa politik uang, saringannya bukan lagi kualitas calon,” katanya.

Mantan Komisioner KPU Sumatera Utara itu lebih lanjut menyebutkan, dengan mendalami pemahaman peserta tentang sistem pemerintahan, manajemen pembangunan dan gagasan tentang pembangunan Kabupaten Karo, survei popularitas dan elektabilitas di seluruh Klasis se-GBKP dan uji psikologis oleh tim yang independen akan direkomendasikan figur yang mumpuni untuk dicalonkan menjadi bakal calon bupati Karo, ujar Bengkel Ginting yang dipercaya Moderamen GBKP sebagai ketua Tim Konvensi.

“Untuk menjaga obyektifitas pewawancara dan lembaga survei, test psikologi dilakukan dari USU, UGM, Unpad yang bukan orang Karo,” katanya.

Tiga Alasan Penting

Setidaknya, sambung Bengkel Ginting, minimal ada tiga alasan yang kita inginkan dari pewawancara dan lembaga survei serta test psikologi ini nantinya. Pertama, sebagai panduan untuk memilih siapa yang layak untuk jadi pemimpin daerah kedepan. Kedua, dalam demokrasi modern, wawancara dan test psikologi sebagai salah satu instrumen penting menakar kapasitas dan kapabilitas calon pemimpin daerah. Ketiga, meyakinkan swing voters menentukan pilihannya.

Selain itu, akan diketahui motivasi dari sosok calon, mampu atau tidak menggunakan kapasitas intelektualnya di dalam memahami permasalan kemudian menyelesaikan permasalahan. “Selanjutnya, kita juga bisa melihat apakah calon pemimpin ini bisa bekerja di bawah tekanan dan melihat bagaimana menyelesaikan konflik yang ada,” urainya.

Terakhir, Bengkel Ginting yang juga mantan Ketua KPU Kabupaten Karo ini, mengajak masyarakat menyambut suksesi kepemimpinan daerah ini menjadi pesta demokrasi yang menggembirakan dengan melihat jejak rekam, gagasan yang menyejukkan mengurai beragam permasalahan yang dihadapi rakyat dan daerah, sebut Bengkel Ginting yang juga Sekretaris Magister Ilmu Politik FISIP USU. (R1)

Baca Juga:

  1. Akademisi USU, Dr Bengkel Ginting: 5 Bulan Kepemimpinan Bupati Karo Cory Sebayang Belum Terlihat Terobosan Pembangunan
  2. Sosok Pemimpin Seperti Apa yang Diinginkan Dalam Pilkada Karo 9 Desember 2020 Catatan : Robert Tarigan, SH
  3. Membaca Peta Politik Pilkada 2024, “Uang Perahu” dan Biaya Pemenangan Untuk Tiket Berlayar di Pilkada Karo Momok Bagi Kandidat
  4. Politik Uang ‘Akar’ Korupsi, KPK: Biaya jadi Bupati Rp30 Miliar dan Gubernur Rp100 Miliar
  5. MK: Pilkada Serentak Harus Tetap Digelar November 2024

Komentar