Jakarta, Karosatuklik.com – Kalapas Kelas IIA Salemba, Beni Hidayat buka suara terkait tudingan pengacara Alvin Lim yang menyebut Ferdy Sambo tidak pernah menjalani masa penahanan di Lapas Salemba, Jakarta Pusat. Beni menegaskan pernyataan Alvin Lim tak benar.
“Pernyataan itu jelas tidak benar. Yang bersangkutan (Ferdy Sambo) menjalani pidana di Lapas Salemba dan telah menjalani masa pengenalan lingkungan (mapenaling) terhitung tanggal 24 Agustus 2023 sampai 29 Agustus 2023,” kata Beni saat dihubungi Kamis (4/1/2024).
Beni juga membantah bahwa Ferdy Sambo tidur di ruang Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) selama menjalani pidana di Lapas Salemba.
“Kami menyayangkan tuduhan bahwa Sambo tidur di ruang KPLP selama menjalani pidana di Lapas Salemba karena itu tuduhan yang ngawur,” katanya.
“Sebagai warga binaan, Ferdy Sambo ditempatkan di blok hunian Paviliun Saroso, lantai I ruang 23/type 1. Kami ada dokumentasinya semua,” tambah dia.
Lebih lanjut, Beni juga menampik pernyataan Alvin Lim yang menyebut Richard Eliezer hanya foto-foto dan roll di Lapas Salemba.
“Richard Eliezer diterima di Lapas Salemba pada tanggal 27 Februari 2023, tetapi berdasarkan surat dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) perihal permohonan penempatan terpidana dan rekomendasi hak memperoleh penghargaan sebagai saksi pelaku (justice collaborator), yang bersangkutan kemudian ditempatkan di Rutan Bareskrim Polri,” tegasnya.
Buka Borok Lapas, Alvin Lim Sebut Sambo dan Benny Tjokro Bebas Berkeliaran
Pengacara Alvin Lim kembali bersuara lantang meski baru menghirup udara bebas. Kali ini, dia menyoroti oknum-oknum di lembaga pemasyarakatan (Lapas) yang membiarkan para tahanan bebas berkeliaran.
Selama mendekam di Lapas Salemba, Alvin mengaku bebas berkeliaran. Berpindah ke satu lokasi ke lokasi lainnya dengan leluasa.
“Saya ini di Lapas Salemba bebas. Mohon maaf, mau jalan-jalan ke depan, kantor satu kantor dua, enggak ada yang berani tegur kami,” ujarnya dalam podcast Dokter Richard Lee pada Rabu (3/1/2024).
Kondisi kurang lebih sama juga terjadi pada Ferdy Sambo. Menurut Alvin, terpidana penjara seumur hidup itu bahkan tidak pernah tidur di dalam sel.
“Itu si Sambo itu tidak pernah tidur di dalam penjara Lapas Salemba, di kantor KPLP dia, atas gedung ruangan ber-AC. Namanya doang di situ,” .
Alvin mengungkapkan, pernah ditawari Rp 50 juta jika ingin 10 hari ke luar dari Lapas Sukamiskin. “Di Sukamiskin saya sudah ditawarin. Pak Alvin Rp 50 juta 10 hari di luar. Ada oknum-oknum di sana,” katanya.
Dia menceritakan, saat ini tahanan tipikor sudah tidak ada di Lapas Cipinang. Semuanya telah dipindahkan ke Sukamiskin.
“Lapas Cipinang kosong. Tahanan tipikornya semuanya pindah ke Sukamiskin. Kenapa? karena sekarang lagi obral di Sukamiskin. Benny Tjokro pindah. Itu yang oknum-oknum gede karena di sana itu bebas di Sukamiskin,” katanya menuturkan.
Para tahanan, menurut Alvin, bebas berkeliaran di Sukamiskin. Jika nantinya ada pemeriksaan mendadak (sidak) dari pimpinan, para tahanan tersebut akan kembali lagi ke dalam sel.
“Dia bisa keluar bebas di Sukamiskin. Kalau nanti misalnya ada pemeriksaan ya nanti balik lagi. Itulah ada banyak oknum. Oknum di setiap pemerintahan ada, makanya di situlah saya speak,” ujarnya. (BeritaSatu)
Komentar