Kepala BBPJN Sumut I Medan, Rasidi Simanjuntak : Tahun Ini Cantilever Medan – Berastagi Senilai Rp128 Milyar Dibangun

Headline, Karo6308 x Dibaca

Kabanjahe, Karosatuklik.com – Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara I Medan, Rasidi Simanjuntak menyebutkan tahun 2021 ini akan dibangun cantilever di Jalan Letjen Jamin Ginting Medan – Berastagi.

Untuk mengatasi kemacetan parah yang kerap terjadi, direncanakan pembangunan kantilever (tiang beton) dan MSE Wall dimulai dari Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Kilometer (Km) 34+900, PDAM Tirtanadi Km 37+300. Kemudian di Km 48, 49, 50, dan 52 dari Bandarbaru sampai mendekati batas Deliserdang-Kabupaten Karo.

Menurut Kepala BBPJN II Selamet Rasidi, ketika dikonfirmasi karosatuklik.com, Jumat petang (5/2/2021) menjelaskan tahun 2021 ini segera dibangun cantilever untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi Jalan Medan – Kabupaten Karo.

Disebutkannya, selama ini kendalanya, belum terpenuhi untuk pengerjaan fisik ruas jalan tersebut, karena belum ada izin kerjasama atau izin pinjam pakai kawasan hutan konservasi.

“Dibutuhkan kerjasama kita semua agar bisa cepat terealisasi. Jangan sampai uang yang ada di Kementerian PUPR ditarik lagi nantinya,” ujarnya sembari menambahkan Kementerian PUPR pernah bertanya, kapan dilelang. Apa mau dilelang, jika di lapangan belum steril.

Dampak kemacetan parah yang kerap terjadi di Jalan Medan – Berastagi sangat merugikan dunia pariwisata, pertanian, dunia usaha dan sektor-sektor lainnya disamping sudah mulai mengganggu aktivitas sosial budaya, seperti upacara adat kematian dan perkawinan.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara I Medan, Rasidi Simanjuntak saat mendampingi Menko Luhut Binsar Panjaitan saat berkeunjung ke Samosir belum lama ini. (Karosatuklik.comDok)
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara I Medan, Rasidi Simanjuntak saat mendampingi Menko Luhut Binsar Panjaitan saat berkeunjung ke Samosir belum lama ini. (Dok: karosatuklik.com)

“Nah, mudah-mudahan tahun ini tidak ada lagi kendalanya nanti di lapangan, sehingga pengerjaanya bisa berjalan lancar. Bukan cuma pembangunan cantilever, namun juga perbaikan di sejumlah titik akan dilakukan,” ujarnya.

Menyikapi kabar baik itu, Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, MH di Kabanjahe, Jumat malam, mengaku merasa gembira. Di penghujung masa jabatannya, pembangunan cantilever di Jalan Medan – Berastagi akhirnya terwujud.

“Walau tol Medan – Berastagi belum terealisasi namun pembangunan infrastruktur berkala nasional di Jalan Medan – Berastagi patut kita syukuri,” ujarnya.

Sebelumnya juga sambung Terkelin Brahmana, Bob Andika Mamana Sitepu dari Komisi V DPR RI menyampaikan kejelasan kepastian pembangunan cantilever tahun ini (2021).

“Informasinya langsung dari Bob Andika, tahun 2020 sudah ditenderkan pembangunan cantilever dan dikerjakan awal 2021 bersumber dari dana APBN senilai Rp 128 milyar,” jelasnya.

Sebenarnya, lanjut Bupati Karo, menilik Perpres 62/2011 tentang Metropolitan Mebidangro dan KSPN Danau Toba dengan Perpres No 49 Tahun 2016 membuktikan, amanah kebijakan Presiden RI Joko Widodo sebagai landasan payung hukum pembangunan Tol atau jalan layang Medan – Berastagi sudah sangat jelas bahwa Kabupaten Karo masuk bagian ke dua Perpres itu, namun jika untuk saat ini, cantilever-pun dulu dibangun, patut kita apresiasi atas dukungan semua pihak, khususnya Bob Andika Mamana Sitepu, kata Bupati Karo.

Kemacetan yang luar biasa apalagi setiap akhir pekan, mulai dari gerbang keluar Medan, Simpang Selayang dan Pancur Batu, Sibolangit sampai Berastagi, dengan kondisi ini para pengunjung sering mengurungkan niat dan berbalik arah kembali ke Medan.

“Kemacetan di titik-titik itu tidak akan berkurang lagi justru kedepan akan semakin parah seiring bertambahnya berbagai jenis moda transportasi yang begitu pesat, sementara lebar badan jalan sudah sangat terbatas,” sebutnya.

“Hal itu diperparah lagi dengan potensi longsor di sejumlah lokasi yang memang sangat rawan terjadi di setiap musim penghujan.

Apalagi di Jalan Letjen Djamin Ginting Medan – Berastagi yang menjadi interkoneksi 11 kabupaten Sumut/Aceh sering dilintasi truk-truk berbeban berat maupun truk gandeng bersumbu tiga keatas, sehingga sebenarnya sangat membahayakan bagi mobil-mobil pribadi maupun bus AKDP,” ucapnya. (R1)