Ketua KPU RI: Perekrutan KPPS Ditangani Serius, Ekspresi Kedaulatan Rakyat Ditentukan di TPS

Nasional1915 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Ketua KPU Hasyim Asy’ari, turut didampungi Anggota KPU Yulianto Sudrajat, Idham Holik, August Mellaz, Betty Epsilon Idroos, Mochammad Afifuddin, Parsadaan Harahap, bersama Sekretaris Jenderal KPU Bernad Dermawan Sutrisno secara resmi menutup Konsolidasi Nasional 2023 Dalam Rangka Persiapan Pemilu 2024 di Jakarta, Sabtu (30/12/2023).

Hasyim memberikan pesan kepada jajaran KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota, pertama, pembentukan KPPS harus ditangani serius, karena ekspresi kedaulatan rakyat ditentukan di TPS, melalui pemungutan dan penghitungan suara.

Personil yang direkrut harus berkualitas dan terjamin integritasnya, termasuk aspek kesehatannya.

Kedua, terkait logistik, Hasyim mengingatkan hal paling utama untuk diperhatikan saat ini yaitu surat suara dipastikan tidak ada lubang yang dapat menimbulkan perdebatan, serta tidak ada robek di titik coblos peserta pemilu.

Pada kesempatan itu, KPU juga menyampaikan SK Pensiun bagi pejabat Setjen KPU yang akan memasuki masa purna bakti, serta memberikan penghargaan kepada KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota.

Penghargaan Bidang Perencanaan (Penghargaan Penyusunan NPHD Pilkada 2024 kategori Provinsi:

  1. Sulsel
  2. NTB
  3. Sultra.

Kategori Kabupaten/Kota:

  1. Kabupaten Aceh Selatan
  2. Kabupaten Gunung Mas
  3. Kota Cilegon.

Penghargaan Kirab Pemilu 2024

Apresiasi Penyelenggara Kirab Pemilu di Titik Awal: KIP Aceh, KPU Kota Batam, KPU Provinsi Kalbar, KPU Provinsi Kaltara, KPU Kab Pulau Morotai, KPU Provinsi NTT, KPU Provinsi Papua, Penyelenggara Mandiri: KPU Kab Banggai,

Juara Kategori Publikasi Media Sosial

Terbaik: 1. Kab Tulung Agung, 2. Kota Magelang, 3. Kab Cianjur, Juara Kategori Performa Tim Kirab Terbaik: 1. Kota Yogyakarta, 2. Kab Kutai Kartanegara, 3. Kab Nabire, Juara Kategori Serah Terima Seremoni Terbaik: 1. Kab Ponorogo, 2. Kota Pekanbaru, 3. Kab Sorong Selatan,

Juara Kategori Apresiasi Sosialisasi Termasif:

1. Kota Makassar, 2. Kab Ende, 3. Kab Banyuasin, Juara Umum Periode Awal (Feb-Mar 2023): 1. Kota Manado, 2. Kab Alor, 3. Kota Lhokseumawe, Juara Umum Periode Tengah (April-Juli 2023): 1. Kab Donggala, 2. Kab Bangli, 3. Kab Lombok Barat, Juara Umum Periode Akhir (Agustus-November 2023): 1. Kota Bandar Lampung, 2. Kab Banyumas, 3. Kab Magetan.

Penghargaan Bidang Data (Penghargaan Penyelesaian Data Invalid Terbaik:

Kategori Provinsi: 1. Jateng, 2. Kalbar, 3. Papua Pegunungan, dan Kab/Kota: 1. Kab Garut, 2. Kab Pandeglang, 3. Kab Yahukimo.

Penghargaan Pengelolaan Pendataan Pemilih Terbaik:

Kategori Provinsi: 1. DKI Jakarta, 2. Jateng, 3. Bali, dan Kab/Kota: 1. Kab Bandung, 2. Kab Banyuwangi, 3. Kab Kep Talaud).

Presiden Jokowi: Pastikan Tata Kelola Pemilu Baik

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo saat hadir memberikan arahan kegiatan Konsolidasi Nasional 2023, Dalam Rangka Persiapan Pemilu 2024, di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (30/12/2023).

Pemilu 2024 kompleks, menyerentakkan pemilu legislatif (DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota) dengan pemilu eksekutif (presiden dan wakil presiden).

Melibatkan 204.807.222 pemilih di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota 7.277 Kecamatan, 83.771 Desa/Kelurahan, 18 partai politik nasional dan 6 partai lokal Aceh.

“Kompleksitas pemilu harus dijawab oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan kesiapan, guna menjalankan pemilu yang jujur dan adil. Terlebih tersisa 45 hari menuju hari pemungutan suara, 14 Februari 2024,” ujar Presiden RI Joko Widodo.

Hadir Anggota KPU Yulianto Sudrajat, Idham Holik, Mochammad Afifuddin, Parsadaan Harahap, Betty Epsilon Idroos, August Mellaz Bersama Sekretaris Jenderal KPU Bernad Dermawan Sutrisno.

“Waktunya sudah dekat, semuanya harus siap. Memang Pemilu ini sangat kompleks sekali, dan semua ini adalah perintah Undang-undang, harus dijalankan dengan sebaik-baiknya,” kata Joko Widodo.

Menurut presiden, KPU juga perlu untuk memastikan tata kelola pemilu yang baik, meliputi kesiapan petugas, ketersediaan logistik, distribusi logistik hingga kesiapan sistem dan teknologi. Ketidakcermatan, sampai hal terkecil, menurutnya dapat berimplikasi politis dan implikasi politik. “Bisa merembet ke mana-mana yang dapat mengganggu kondusivitas negara, dapat mengganggu legitimasi pemilu kita,” kata Joko Widodo.

Salah satu yang ditekankan presiden yakni keandalan sistem informasi dan perangkat penunjangnya. Aspek transparansi juga menurutnya akan menentukan kepercayaan masyarakat.

“Saya ingin mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama menjaga pemilu ini berjalan jujur dan adil. Prosesnya lancar serta hasilnya bak dan terpercaya. Kepada seluruh aparat negara, saya sudah bolak balik saya sampaikan, baik ASN, TNI/Polri harus bersikap netral dan tidak memihak, tapi aparat negara harus mendukung tugas penyelenggaraan pemilu,” tambah Kepala Negara.

Bentuk dukungan tersebut lanjut presiden seperti bantuan pengiriman logistik ke tempat-tempat yang sulit dan wilayah terluar yang tidak bisa dilakukan oleh penyelenggara.

Hal lain yang kembali ditekankan presiden agar KPU netral, bekerja sesuai aturan dan memastikan seluruh warga negara yang telah memiliki hak pilih terdaftar sebagai pemilih dan dapat menggunakan haknya di 14 Februari 2024 secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil, tanpa adanya diskriminasi.

“Layani semuanya. Mereka ini kita harus ajak para pemilih menjadi pemilih yang cerdas, jangan percayai yang namanya hoaks apalagi yang bisa menyulut konflik dan perpecahan. Pendidikan politik harus dilakukan secara massif, tidak saja mengedukasi tentang tahapan pemilu tetapi juga mengajak masyarakat menjadi yang cerdas,” ujar Joko Widodo.

“Saya yakin KPU mampu menjalankan tugas dengan baik, pemerintah mendukung sepenuhnya agenda kerja KPU agar pemilu berjalan dengan jujur dan adil, pemilu berjalan dengan baik sukses dan lancar,” tutup Joko Widodo.

Sebelumnya Ketua KPU Hasyim Asy’ari menyampaikan berbagai tahapan yang telah dilakukan KPU untuk mempersiapkan pemilu. Adapun tahapan pemilu telah berjalan sejak 14 Juni 2022.

Turut hadir Anggota BPK (AKN I), Menko Polhukam, Mendagri, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, Ketua KPK, Ketua DKPP, Ketua Bawaslu, jajaran Pejabat Eselon I, II, III dan IV, Pejabat Fungsional, Tenaga Ahli, jajaran Setjen KPU, Ketua, Anggota dan Sekretaris, Kabag, Kasubbag KPU Provinsi, KPU Kab/Kota se-Indonesia. (Robert Tarigan)

Komentar