KJRI Mumbai Ungkap Kondisi Terkini Tsunami Covid-19 di India

Nasional962 x Dibaca

Mumbai, Karosatuklik.com – Konsul Jenderal RI Mumbai, India Agus Prihatin Saptono, mengungkapkan situasi tsunami pandemi Covid-19 terkini di Negeri Anak Benua.

Agus menceritakan bahwa saat ini tsunami Covid-19 perlahan mulai mereda di India, jumlah kesembuhan sudah mencapai 400 ribu jiwa per hari.

“Mungkin belum tersampaikan adalah yang sembuh, yang sembuh lebih dari 400 ribu jiwa, yang sembuh itu lebih dari 400 ribu. Tepatnya 11 Mei 2021 yang sembuh mencapai 422 ribu jiwa,” kata Agus dalam jumpa pers virtual, Rabu (19/5/2021).

Kementerian Kesehatan India juga mengumumkan bahwa angka kesembuhan dalam enam hari terakhir melebihi penambahan kasus positif Covid-19 harian, angka positivity rate juga terus menurun menjadi 13,31 persen.

“Memang di sini yang selama ini tercermin yang terkena Covid, betul angka kasusnya tinggi, tetapi per hari ini sudah melandai. Dalam satu minggu terakhir ini diseluruh wilayah India sudah mulai menurun,” kata dia.

Pemerintah India, kata Agus memang sejak awal tidak mau menerapkan lockdown skala nasional, jadi hanya negara-negara bagiannya saja yang menerapkan lockdown berdasar situasi pandemi.

Namun tahun ini, Pemerintah India menerapkan lockdown mirip seperti yang dilakukan pemerintah negara bagian Mumbai.

“Mereka tidak sesiap seperti Mumbai. Maka dari itu, pemerintah mengimbau untuk memberlakukan model Mumbai di seluruh negara bagian,” tuturnya.

Mumbai menanggulangi para pasien yang mengantre di rumah sakit, dengan mempertahankan enam tempat isolasi besar untuk menampung lonjakan pasien Covid-19.

“Mereka membangun oksigen plan, kapasitas 30.000 kilo per rumah sakit, membangun command center untuk refill oksigen setiap terpakai 20 persen,” jelasnya.

Agus menyebut pembangunan oksigen plan yang masif ini banyak dibantu oleh para konglomerat India yang memiliki perusahaan di bidang gas dan minyak.

Setelah tsunami Covid-19 terjadi, pembatasan mulai dilakukan dengan menutup semua kegiatan masyarakat kecuali kegiatan esensial saja.

“Jadi swab PCR test 200.000 per hari dan penyegelan rumah begitu ada 5 orang yang kena Covid-19 dan dijaga ketat,” tutup Agus. (suara.com)