Klaim Kasus Covid-19 di 25 Provinsi Sudah Turun, Satgas: Ini Tentu Jadi Kabar Baik

Kesehatan1264 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat lonjakan kasus corona telah menurun di 25 provinsi, Jawa Barat dan DKI Jakarta menjadi yang terbaik.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito membeberkan provinsi dengan penurunan kasus mingguan paling banyak ada di Jawa Barat turun 7.128 kasus, DKI Jakarta turun 5.201 kasus, Jawa Timur turun 4.407 kasus, Kalimantan Timur 2.959 kasus, dan NTT turun 2.866 kasus.

“Minggu ini terjadi penurunan kasus positif pada 25 provinsi atau 73 persen dari seluruh provinsi di Indonesia telah menunjukkan perbaikan kasus positif,” kata Wiku dalam jumpa pers virtual, Kamis (19/8/2021).

Dia berharap, euforia penurunan kasus dari puncak lonjakan ini tidak ditanggapi secara berlebihan karena laju penularan masih tinggi.

“Kasus positif, kematian, dan BOR telah menurun dalam 3-4 minggu terakhir, kesembuhan pun mengalami peningkatan, hal ini tentunya menjadi kabar baik dan semangat bagi kita semua untuk terus berupaya menekan kasus Covid-19 setidaknya mencapai keadaan seperti sebelum lonjakan,” ucapnya.

Wiku mengingatkan bahwa masih ada 9 provinsi yang mengalami lonjakan kasus, antara lain; Jawa Tengah naik 2.952 kasus, Bali naik 1.094, Papua Barat naik 667, Kalimantan Tengah naik 553, Sulawesi Barat naik 295, Aceh naik 247, NTB naik 208, Maluku naik 187, dan Jambi naik 41 kasus.

Wiku menyebut indikator angka kematian, kesembuhan, kasus aktif, keterpakaian tempat tidur dan persentase pembentukan posko PPKM di 9 provinsi ini tidak baik, sehingga lonjakan masih terjadi.

“Ini harus jadi refleksi pemda dan masyarakatnya, adanya penurunan kasus di tingkat nasional tidak serta merta menjadi justifikasi bagi pemda untuk lengah atas keadaan daerahnya masing-masing, pemda harus aktif membaca data,” tegas Wiku.

Diketahui, pandemi COVID-19 telah menginfeksi 3.930.300 orang Indonesia, kini masih terdapat 334.752 kasus aktif, 3.472.915 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 122.633 jiwa meninggal dunia. (R1/suara.com)