KRI SIM-367 Tunjukkan Pentingnya Indonesia Dalam Menjaga Keamanan Maritim di Perairan Paling Berbahaya Dunia di Teluk Aden

Nasional1137 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Pada pelayaran menuju tanah air, selesai melaksanakan misi perdamaian dunia dalam Maritime Task Force (MTF) UNIFIL di Lebanon, Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Iskandar Muda-367 (SIM-367).

Dikomandani Letkol Laut (P) Abdul Haris mendapatkan perintah dari Panglima TNI untuk melaksanakan latihan bersama Kapal Perang Negara Italia ITS VIRGINIO FASAN-591 (FAS) yang dikemas dalam latihan Sea Joint Activity (SJA) sepanjang rute pelayaran dari Jeddah menuju ke Salalah, Teluk Aden, Selasa (16/08/2022)

Latihan Sea Joint Activity (SJA) merupakan kegiatan latihan di laut yang melibatkan dua kapal perang atau lebih yang telah direncanakan untuk bertemu dilaut dan melaksanakan latihan bersama.

Selama 2 hari (14-15 Agustus 2022), KRI SIM-367 mendapatkan kehormatan luar biasa untuk melaksanakan latihan bersama Kapal Perang Negara Italia di perairan Teluk Aden.

Latihan bersama SJA ini terdiri dari beberapa kegiatan latihan didalamnya antara lain, Simple Maneuvering Exercise, Screen Exercise, Boardex/Visit Board Search and Seizure (VBSS), RASAP (Replenishment At Sea Approach), Flaghoist Exercise, Flash Exercise, Fly Exercise/Photo Exercise, Cross Deck Exercise, dan Adex (Air Defense Exercises) 961.

Latihan hari pertama diawali dengan Simple Maneuvering Exercise, masing-masing kapal bergerak sesuai dengan formasi dan kecepatan yang ditentukan. Kemudian kedua kapal bergerak beriringan untuk melaksanakan latihan Boardex/Visit Board Search and Seizure (VBSS) dimana Tim VBSS KRI SIM-367 onboard langsung ke FAS untuk mencari/menggeledah anjungan dan ruang mesin FAS sesuai sekenario latihan.

Kemudian dilanjutkan dengan Replenishment At Sea (RAS) yaitu FAS bergerak mendekat (close approach) lambung kiri KRI SIM-367 dan masing-masing kapal menjaga jarak, haluan dan kecepatan, Flaghoist Exercise (mengirimkan isyarat berita menggunakan bendera), Flash Exercise (mengirimkan isyarat berita menggunakan cahaya lampu sorot), Fly Exercise/Photo Exercise Helikopter FAS dan Cross Deck Exercise yang dilaksanakan oleh Helikopter AS 565 MBE Panther HS-4206 yang onboard di KRI SIM-367.

Pada saat pelaksanaan latihan Cross Deck Exercise, Mayor Laut (P) Novyan Perwira Pelaksana (Palaksa) KRI SIM-367 berkesempatan onboard di ITS VIRGINIO FASAN-591 (FAS) untuk memberikan cinderamata dari Komandan KRI SIM-367 sebagai tanda persahabatan Angkatan Laut Indonesia dengan Angkatan Laut Italia.

Pada hari kedua dilaksanakan latihan Adex 961, dimana helikopter FAS SH-101A take off dan bertindak sebagai helikopter musuh/Low Slow Flyer (LSF), melakukan beberapa kali attack profile mendekat dan KRI SIM-367 melaksanakan air warning sesuai skenario aksi pertahanan udara.

Latihan dilanjutkan dengan latihan simple maneuvering, beberapa gerakan maneuver seperti pembentukan formasi 1, penempatan posisi, prosedur pergantian penjuru formasi, berbelok dan berputar bersama dapat dikerjakan dengan sempurna oleh kedua kapal perang.

Sebelum seluruh rangkaian latihan SJA selesai, kedua kapal bermanuver bersama untuk melaksanakan steam past dan membunyikan gauk panjang tanda penghormatan.

Selanjutnya kedua, Komandan kapal perang saling memberikan ucapan selamat melanjutkan pelayaran dan kapal bergerak bebas kearah tujuan masing-masing.

Meskipun saat ini KRI SIM-367 telah selesai melaksanakan misi penugasannya selama kurang lebih 1,5 tahun di Lebanon dibawah bendera PBB, seluruh prajurit satgas tetap menunjukkan profesionalisme dan ketangkasannya didalam kegiatan latihan SJA ini bersama ITS VIRGINIO FASAN-591 (FAS).

“Latihan SJA ini sebagai bentuk diplomasi Indonesia khususnya diplomasi pertahanan (TNI) dengan negara-negara besar dunia Europian Union (EU) termasuk dengan negara Italia yang tergabung dalam EU-Naval Force (EUNAVFOR). Ini semua dapat dicapai tidak lain karena tingginya dedikasi, semangat dan loyalitas serta profesionalitas dari seluruh prajurit KRI SIM-367.”

“Kehadiran unsur kapal perang TNI-AL di Teluk Aden (The Most Dangerous Area In The World For Piracy Activity) juga menunjukkan pentingnya Indonesia dalam turut serta menjaga keamanan maritim (Maritime Security) dan perdamaian dunia.” tutup Dansatgas. (R1)