Kabanjahe, Karosatuklik.com – Pertumbuhan kubah lava di puncak Gunung Api Sinabung, Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara, dilaporkan terus membesar.
Pengamat Pos Gunung Sinabung Armen Putra menyatakan, terus membesarnya kubah lava tersebut, ditambah juga dengan tekanan magma dari dalam perut gunung.
“Selagi kubah lava masih ada jadi potensi guguran dan awan panas masih tinggi. Untuk tekanan dan jarak luncur masih terus fluktuatif tergantung dari dorongan,” kata Armen menjawab karosatuklik.com, Jumat (25/12/2020) Pukul 23.00 WIB di Kabanjahe.
Sampai saat ini, lanjutnya, aktivitas gunung terpantau masih terus mengeluarkan material abu vulkanik dan dapat berubah sewaktu-waktu.
Dikatakan, berdasarkan data sementara tersebut, maka status Gunung Api Sinabung masih ditetapkan pada level 3, dapat berubah tergantung suplai magma di dalam perut gunung.
Atas itu, ia mengimbau, masyarakat atau pengunjung tetap menjauhi kawasan zona merah, radius 3 kilometer dari puncak gunung.
“Kemudian radius sektoral 5 kilometer untuk sektor selatan-timur, dan radius 4 kilometer untuk sektor timur-utara,” tuntasnya.
Artinya, demi keselamatan warga, zona-zona bahaya itu harus steril dari segala aktivitas, ujarnya mengingatkan.
Menyikapi, Kepala Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo Natanail Peranginangin, SH membenarkan kubah lava yang terus membesar.
“Pembentukan kubah lava, karena ada dorongan atau tekanan dari bawah. Kalau luas kubiknya lagi dihitung PVMBG,” terangnya.
Natanail Peranginangin menerangkan di arah timur dan tenggara Gunung Sinabung ada Desa Sukanalu dan Desa Sigarang-garang. “Rencananya kedua desa ini akan direlokasi karena khawatir terdampak awan panas guguran Sinabung,” sebutnya.
“Sebenarnya, desanya sudah kita kosongkan, tapi memang masih ada warga yang ngotot beraktivitas di sana. Saat ini masih ditangani dengan pemberian sewa rumah dan sewa lahan,” ungkapnya.
Selain itu, kata Natanail, di sekitar desa-desa itu pun masih ada warga yang menempati rumah mereka terutama di sepanjang jalan raya. “Petugas sudah berulang kali mengimbau agar warga tidak beraktivitas dan meninggalkan tempat tersebut,” katanya.
“Hasil koordinasi kami beberapa waktu lalu bahwa PVMBG akan menghitung atau mensimulasikan dampak potensi awan panas yang akan terjadi, melihat pertumbuhan kubah lava yang terus berlangsung dan semakin besar,” sambungnya. (R1)