Megawati Harap Biografi Yasonna Menginspirasi Generasi Muda Indonesia

Nasional846 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri berharap buku “Anak Kolong Menjemput Mimpi” Biografi Politik 70 Tahun Yasonna H. Laoly dapat menginspirasi generasi muda untuk berjuang meraih mimpi dan bermanfaat untuk bangsa.

“Dengan terbitnya buku ini, saya berharap generasi muda Indonesia bisa belajar tentang bagaimana seorang anak bangsa yang berasal dari keluarga purnawirawan Polri yang sederhana ini bisa meraih mimpi dan cita-citanya dengan kerja keras dan cerdas, serta penuh dedikasi dan loyalitas kepada bangsa dan negaranya,” kata Megawati dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Sabtu (27/5/2023).

Hal tersebut disampaikan Megawati saat menghadiri peluncuran buku itu di Jakarta, Sabtu. Dia juga mengucapkan selamat kepada Yasonna dan berharap agar kader PDI Perjuangan itu dapat menginspirasi lahirnya pemimpin lain.

“Saya mengucapkan selamat ulang tahun kepada Yasonna Laoly ke-70 dan sukses atas penerbitan biografi politiknya ini. Semoga dari kawah candradimuka PDI Perjuangan akan terus lahir calon-calon pemimpin bangsa yang benar menjadi pemimpin Indonesia sejati untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Raya,” ujar Megawati.

Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan, Yasonna adalah sosok senior yang cekatan dan terbuka saat diajak bekerja sama menuntaskan berbagai tugas dan persoalan, khususnya saat keduanya sama-sama bekerja di kabinet Presiden Joko Widodo.

“Banyak hal yang sama-sama saya perjuangkan dengan Bang Laoly. Tidak mudah, dinamikanya naik turun,” kata Puan.

Puan mengatakan, jejak langkah politik dalam buku biografi ini juga mengungkap perjalanan hidup Yasonna dari masa mudanya di Sibolga hingga sebagai mahasiswa dan akademisi, serta pencapaian akademisnya dalam menjadi Guru Besar di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian.

“Kisah-kisah human-interest yang diungkap dalam biografi ini sungguh menarik dan inspiratif,” sebut Puan.

Buku “Anak Kolong Menjemput Mimpi” Biografi Politik 70 Tahun Yasonna H. Laoly dibuat atas inisiasi Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah yang menjadi Ketua Tim Pengarah, dengan tim penulis yang dipimpin Imran Hasibuan.

Biografi ini disajikan dengan gaya deskriptif, dalam bentuk rangkaian kisah perjalanan kehidupan yang disusun secara kronologis.

Pengumpulan bahan penulisan dilakukan melalui serangkaian wawancara mendalam dengan Yasonna, serta sejumlah narasumber lain dari kalangan jajaran Kementerian Hukum dan HAM, keluarga, sahabat, dan lain-lain. Tim penulis juga melakukan riset dari sumber kepustakaan yang relevan.

Biografi yang terdiri dari tujuh bab ini, mengisahkan kehidupan masa kecil dan remaja Yasonna Laoly di Sibolga, Tapanuli Tengah; kehidupan sebagai akademisi; masa-masa sebagai politisi, peran dan sepak terjangnya mengawal gagasan “Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara”, dan bagaimana Yasonna Laoly memimpin Kemenkumham.

Biografi Politik “Anak Kolong Menjemput Mimpi”

Sebelumnya dikabarkan, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yosanna H. Laoly meluncurkan buku biografi politik berjudul “Anak Kolong Menjemput Mimpi” yang menandai hari ulang tahunnya yang ke-70 di Jakarta, Sabtu (27/5/2023)

Buku yang terdiri atas tujuh bab itu merupakan biografi politik seorang Yosanna dari akademisi hingga berkarir di dunia politik

“Karier yang saya capai saat ini, semua ini karena kepercayaan dan penugasan yang diberikan oleh Ibu Megamwati Soekarnoputri kepada saya untuk melakukan tugas-tugas ideologis, tugas pemerintahan dan tugas-tugas kepartaian,” kata Yosanna di hari peluncuran bukunya.

Hadir dalam peluncuran buku tersebut, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang merupakan guru dan mentor politik Yosanna H. Laoly.

Pria asal Sibolga, Tapanuli Tengah itu mengisahkan, peran Presiden ke-5 RI tersebut yang telah menggemblengnya hingga mencapai karier di dunia politik. Peran penting itupun dituangkan dalam buku biografi politik tersebut.

Menurut Yosanna, ide untuk menulis buku yang berisi peran Megawati dan tugas ideologisnya itu datang dari sahabatnya Ahmad Basarah, yang juga Wakil Ketua MPR RI.

Ia mengingat pesan dari sahabatnya tentang pernyataan dari sastrawan Indonesia Pramoedya Ananta Toer, yang menyebut “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan sejarah.

Menulis adalah bekerja untuk keabadian,..” katanya membaca tulisan Pramoedya.

Biografi ini disajikan dengan style deskriptif, dalam bentuk rangkaian kisah perjalanan kehidupan yang disusun secara kronologis, peristiwa demi peristiwa itu memaparkan peran dan sepak terjang Yosanna sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan MPR RI dalam mengawal gagasan “Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara yang diinisiasi oleh Almarhum M Taufiq Kiemas selaku ketua MPR RI (periode 2009-2014).

“Dalam buku ini digambarkan perjalanan dan perjuangan tugas-tugas ideologis yang diperintahkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri untuk meluruskan sejarah Hari Lahirnya Pancasila, yang sebelumnya telah didistorsi,” ujarnya.

Dalam buku ini, sambung Yasonna, juga dipaparkan tugas-tugasnya sebagai Menkumham, yang ditutup dengan keberhasilan dari perjuangan panjang melahirkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang baru, karya anak bangsa, menggantikan KUHP produk kolonial Belanda.

“Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat menjadi motivasi generasi muda dalam hal menulis buku,” pungkas Yasonna.

Buku “Anak Kolong Menjemput Mimpi” Biografi Politik 70 Tahun Yasonna H. Laoly didapuk sebagai Ketua Tim Pengarah Ahmad Basarah dan tim penulis dipimpin oleh Imran Hasibuan.

Pengumpulan bahan penulisan buku ini dilakukan melalui serangkaian wawancara mendalam dengan narasumber utama, Yasonna Laoly, serta sejumlah narasumber lain dari kalangan jajaran Kemenkumham, keluarga, sahabat, dan lain-lain.

Tim penulis juga melakukan riset dari sumber-sumber kepustakaan yang relevan. Biografi ini juga mengisahkan kehidupan masa kecil dan remaja Yasonna Laoly di Sibolga, Tapanuli Tengah; kehidupan sebagai akademisi; masa-masa sebagai politisi, peran dan sepak-terjang mengawal gagasan “Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara”, dalam mengawal dan menyajikan dokumen historis penting bagi pelurusan sejarah dan eksistensi Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa, dan bagaimana Yasonna Laoly memimpin Kementerian Hukum dan HAM. (Ant)

Komentar