Progres LRT Jabodebek Capai 93 Persen, Beroperasi Pertengahan 2022

Nasional1528 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – LRT Jabodebek diperkirakan belum bisa beroperasi pada tahun ini. Pembangunan LRT Jabodebek saja baru ditargetkan selesai pada Agustus-September 2021.

Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Entus Asnawi Mukhson mengatakan, diharapkan LRT Jabodebek mulai beroperasi pertengahan tahun depan.

“Insya Allah pertengahan 2022, LRT Jabodebek bisa mulai beroperasi,” kata Entus dalam Webinar Mengukur Infrastruktur, Kamis (22/4/2021), dilansir dari Ayojakarta.com—jaringan Suara.com—Jumat (23/4/2021).

Entus menjelaskan, pengoperasian LRT Jabodebek yang baru bisa dilakukan tahun depan karena setelah selesai dibangun harus melalui serangkaian pengujian.

Salah satu pengujian yang perlu dilakukan yaitu sistem signaling dan lainnya.

“Karena teknologi yang digunakan LRT Jabodebek ini driverless, pengujiannya agak panjang. Sebagian ada enam bulan dan sebagian lagi sembilan bulan,” kata Entus menjelaskan.

Pembangunan LRT Jabodebek secara keseluruhan sudah mencapai 83,5 persen.

Saat ini, progres pengerjaan lintas 1 LRT Jabodebek, yakni Cawang-Cibubur, sudah 93,7 persen.

Selanjutnya untuk lintasan 2, yakni Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, mencapai 82,7 persen. Lalu untuk lintasan 3, yakni Cawang-Bekasi Timur, saat ini proses pembangunannya sudah mencapai 90,3 persen.

Sementara untuk pembangunan depo LRT Jabodebek di Bekasi Timur, pembebasan lahannya sudah 100 persen dan pembangunannya mencapai 38,8 persen

LRT City Juga Menghubungkan Kehidupan Penghuni

LRT City brand properti milik PT Adhi Commuter Properti (ACP) mengenalkan tagline barunya yaitu Connecting Life menggantikan tagline lamanya It’s about quality time.

Tagline baru tersebut dikenalkan untuk membangun brand awareness LRT City sebagai hunian yang terhubung, baik secara mobilitas dan juga andil dalam menghubungkan kehidupan para penghuninya.

Direktur Pemasaran PT Adhi Commuter Properti (LRT City) Indra Syahruzza menjelaskan esensi Connecting Life terdapat pada kata menghubungkan.

Permasalahan yang umumnya dihadapi penghuni di sebuah apartemen adalah keterbatasan sosial antar penghuni dan sulitnya akses ke berbagai fasilitas sehingga penghuni tidak bisa membangun koneksi.

Ada juga alasan dimana keterbatasan sosial tersebut disebabkan oleh sulitnya akses komersial sehingga penghuni tidak bisa pula membangun koneksi.

Indra menambahkan bahwa masalah akses tersebut menyebabkan penghuni menjadi tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan aktivitas, hobi dan kesempatan bergabung di dalam komunitas.

Penghuni juga sulit melakukan aktivitas kesehatan karena tidak tersedianya fasilitas untuk menunjang kegiatan tersebut. Kawasan hunian kebanyakan juga tidak memberikan perhatian terhadap lingkungan hidup dengan tidak menyediakan ruang terbuka hijau.

“Menghubungkan adalah sifat dasar dari produk hunian LRT City. Namun, kontek menghubungkan ini tidak hanya berbicara tentang mobilitas, LRT City juga turut mengambil andil dalam menghubungkan kehidupan para penghuninya,” jelas Indra, Kamis (22/4/2021).

Indra menambahkan penjelasannya bahwa makna filosofis dari kata ‘menghubung’ yaitu kehidupan yang terhubung dengan makna luas, yang lebih dari sekedar kantor dan rumah, tetapi juga berbicara kesempatan, pengalaman, cinta, pertemanan dan bahkan rejeki.

Melalui pembaruan tagline ini, LRT City ingin memberikan solusi berdasarkan atas lima dasar Connecting Life, yaitu sosial, karir, passion, kesehatan, dan lingkungan. (suara.com)