Bali, Karosatuklik.com – Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo bersama Founder Tuksedo Studio Puji Handoko, Co-Founder Tuksedo Studio Laksamana Gusti Handoko, dan Ketua IMI Bali Ajik Krisna, membuka Tuksedo Studio Exhibit 2023 di Terminal Kedatangan Domestik, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Diselenggarakan atas kerjasama Tuksedo Studio dengan PT Angkasa Pura I, didukung IMI Pusat, IMI Bali dan berbagai pihak terkait lainnya, untuk menunjukan sesuatu karya anak bangsa yang tidak ‘kaleng-kaleng’, yaitu mobil sport klasik yang sangat ikonik dengan harga aslinya saat ini tidak masuk akal, mencapai jutaan dolar atau ratusan miliar rupiah.
Pameran mobil asli buatan Indonesia tersebut juga dimaksud sekaligus menyambut kembali geliat pariwisata Bali menjelang liburan hari raya Idhul Fitri.
Melalui Tuksedo Studio Exhibit 2023, turis yang datang berlibur ke Bali dalam rangka libur Ramadhan dan Idul Fitri, saat menginjakan kaki di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, bisa langsung menyaksikan kehebatan karya anak bangsa yang telah sukses membuat kendaraan klasik legendaris secara handmade.
Selain kendaraan klasik legendaris, Tuksedo Studio juga dipercaya oleh Dorna Sport dan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) untuk membuat trofi Juara MotoGP Mandalika 2022, World Superbike Mandalika 2021 dan 2022, World Supersport Mandalika 2021 dan 2022, serta Asia Talent Cup Mandalika 2021 dan 2022.
Beberapa kendaraan klasik legendaris ikonik yang harga aslinya tidak masuk akal mencapai jutaan dolar atau ratusan miliar rupiah itu, kini sudah dibuat Tuksedo Studio Bali antara lain, Porsche 356 Speedster (1957), Porsche 356 A Coupe (1955-1959), Porsche 550 Spyder (1953-1956), Mercedes Benz 300 SL Gullwing (1954 1957), Toyota 2000 GT 1968 (1967-1970), Jaguar XK 120 (1948-1954), Ferrari 250 GTO (1962-1964), hingga Maserati 450S (1956-1958).
“Selain hasil kendaraan yang telah diproduksi, melalui pameran ini turis juga bisa menyaksikan proses pembuatan kendaraan dari nol. Dari mulai desain hingga rancang bangun dan pola rangka menggunakan kayu,” ujar Bamsoet usai membuka Tuksedo Studio Exhibit 2023 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu malam (19/4/2023).
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, Tuksedo Studio juga telah sukses menyelesaikan uji jalan terhadap berbagai mobil klasik legendaris yang diproduksinya. Antara lain melibatkan mobil Porsche 550 Spyder, Porsche 356 Coupe, dan Porsche 356 Speedster. Uji jalan tahap pertama menempuh rute dari workshop Tuksedo Studio di daerah Gianyar menuju kawasan Denpasar dan menjelajahi berbagai kawasan di Bali.
“Di Tuksedo Studio, uji jalan dilakukan tidak hanya sekali. Uji coba dan kendali mutu dilakukan secara terus menerus serta dilakukan evaluasi mengenai berbagai hal yang perlu disempurnakan hingga mobil benar-benar siap untuk kepuasan pelanggan serta performa yang maksimal di jalan raya.”
“Kehadiran Tuksedo Studio bisa menjadi jawaban bagi para pecinta mobil klasik legendaris untuk mengendarai kendaraan impiannya dengan harga yang terjangkau. Dengan kualitas yang bisa diadu dengan mobil keluaran baru lainnya,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, keberadaan Tuksedo Studio tidak hanya didukung oleh IMI.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga memberikan dukungan serupa saat mengunjungi Tuksedo Studio pada September 2021 lalu.
IMI bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sepakat untuk terus bekerja sama menjadikan industri modifikasi otomotif, baik dalam bentuk restorasi maupun produksi sebagaimana dilakukan Tuksedo Studio, sebagai bagian dalam memperkuat tulang punggung perekonomian nasional.
“Karenanya, IMI mendukung langkah Menteri Parekraf Sandiaga Uno yang akan memasukan sektor modifikasi otomotif dalam peraturan pemerintah yang sedang disusun sebagai turunan dari UU No.24/2019 tentang Ekonomi Kreatif. Sehingga industri modifikasi otomotif memiliki payung hukum,” pungkas Bamsoet. (R1)