Survei: Masyarakat Lebih Kenal Nama Moeldoko Dibanding AHY

Politik1108 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Hasil survei Indonesia Development Monitoring (IDM) memperlihatkan mayoritas responden 86,7 persen menyatakan kepengurusan Partai Demokrat sebelum kongres luar biasa (KLB) Deli Serdang, merupakan bagian dari dinasti politik.

Survei dilakukan pada 6-14 Maret dengan jumlah 1.020 responden tersebar di 34 provinsi. Survei memiliki margin of error lebih kurang 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei dilakukan melalui sambungan telepon, demi mengikuti protokol kesehatan akibat pandemi COVID-19.

“Dari temuan survei juga didapati sebanyak 87,2 persen mengetahui tentang krisis kepemimpinan yang terjadi di Partai Demokrat dan sebanyak 8,6 persen tidak tahu sedangkan sebanyak 4,2 persen tidak menjawab,” ujar Direktur Eksekutif IDM Fahmi Hafel dalam keterangannya, Senin (22/3)).

Survei kali ini mengangkat thema ‘Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap Politik Dinasti di Indonesia’ dengan studi kasus KLB Partai Demokrat.

Hasilnya, sebanyak 79,5 persen responden menyebut KLB PD merupakan bagian dari dinamika organisasi partai politik di Indonesia. Sebanyak 9,3 persen menyatakan sebagai konflik internal di partai berlambang mercy yang mencederai demokrasi dan sebanyak 11,2 persen tidak menjawab.

AHY

“Sebanyak 84,6 persen responden menyatakan setuju bahwa Partai Demokrat sebelum KLB diurus oleh keluarga dan sebanyak 12,3 persen menyatakan tidak setuju dan sebanyak 3,1 persen tidak menjawab,” ucapnya.

Fahmi juga memaparkan 87,3 persen responden setuju praktik dinasti politik di Partai Demokrat menimbulkan iri hati para kader dan menghambat kemajuan para kader di luar keluarga SBY. Sebanyak 9,6 persen tidak setuju dan sebanyak 3,1 persen tidak menjawab.

Temuan menarik saat IDM menanyakan pada responden siapa pemimpin PD sebelum ada KLB. Jawabannya, sebanyak 61,7 persen menjawab SBY. Hanya 20,6 persen menjawab AHY dan sisanya 17,7 persen responden menjawab tidak tahu/tidak jawab.

Menurutnya, survei tersebut juga menanyakan tokoh mana yang lebih diketahui responden mewakili Partai Demokrat di antara dua kubu yang ada saat ini. “Jawabannya, 50,7 persen responden menjawab lebih mengenal tokoh Demokrat yang ada di kubu Moeldoko dan 38,5 persen responden menjawab kubu AHY lebih mewakili partai Demokrat.

Sedangkan sisanya 10,8 persen responden tidak menjawab/tidak tahu,” katanya. Fahmi lebih lanjut memaparkan hasil survei IDM. Disebut, sebanyak 85,4 persen menyatakan setuju gejolak Partai Demokrat akibat politik dinasti. Hanya 11,3 persen menyatakan tidak setuju, sedangkan 3,3 persen tidak menjawab.

“Kami secara khusus menanyakan apakah kepengurusan Partai Demokrat hasil KLB di Deli Serdang ilegal atau tidak dan apakah harus ditentukan lewat pengadilan. Mayoritas responden atau 72,20 persen menyatakan legal. Hanya 12,50 persen menyatakan ilegal dan 15,30 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab,” pungkas Fahmi. (jpnn.com)