Wapres Ma’ruf Amin: Jangan Benturkan Agama dan Kebangsaan

Medan, Sumut335 x Dibaca

Medan, Karosatuklik.com – Bersama Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin, Wali Kota Medan Bobby Nasution menghadiri Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara di GOR Serba Guna Pemprov Sumut, Jalan Williem Iskandar, Kamis (19/10/2023).

Kegiatan ini diinisiasi oleh organisasi Muslim terbesar di Sumut yakni Jam’iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI).

Selain Forkopimda Sumut, kegiatan yang mengusung tema ‘Merajut Kebangsaan Dengan Semangat Falsafah Pancasila dan Spirit Dalihan Na Tolu Untuk Nusantara’ ini, juga dihadiri Bupati/Wali Kota se-Sumut, para tokoh lintas agama, suku dan budaya, organisasi masyarakat lintas agama serta para kader JBMI se-Indonesia.

Dalam sambutannya, Wapres mengatakan, Indonesia adalah bangsa besar yang berdiri di atas keragaman agama, suku dan budaya. Namun, imbuhnya, berkah keberagaman yang menjadi anugerah dari Allah SWT ini dapat menjadi bumerang apabila tidak dirawat dengan baik.

“Jika tidak dirawat dengan baik dapat menimbulkan konflik yang dapat berujung pada perpecahan. Untuk itu, simbol Bhinneka Tunggal Ika harus dihayati dan dijalani oleh seluruh anak bangsa, termasuk masyarakat Sumatera Utara,” kata Wapres.

Wapres juga menuturkan, keberagaman dan kesepakatan bangsa wajib dihormati dan dijaga bersama. Selain itu, pesannya, jangan memberi celah pihak manapun untuk menggoyahkan NKRI, termasuk upaya untuk membenturkan keagamaan dan kebangsaan.

Kita punya tanggung jawab moral yang besar untuk turut menciptakan perdamaian di tengah dunia yang sedang berduka, terutama akibat peperangan,” tuturnya.

Wapres berharap, dengan dibacakannya ikrar yang dilandasi spirit Dalihan Na Tolu dari Sumatra Utara ini, yang dilandasi prinsip saling menghormati, menghargai, dan menyayangi sesama anak bangsa, mampu membawakan pesan Islam yang damai, Islam yang ramah, dan Islam yang bisa menyejahterakan umat.

“Saya juga mengharapkan Jam’iyah Muslim Batak Indonesia terus memperluas dan menggandeng partisipasi nyata semua komponen bangsa, menggemakan spirit Islam Nusantara, serta tetap istikamah di jalur dakwah dengan mempererat ukhuwah, mengembangkan moderasi, dan membangun kemajuan umat,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Arif Rahmansyah Marbun mengungkapkan, tingginya tingkat keanekaragaman budaya bangsa Indonesia merupakan kekayaan budaya yang tidak terhingga dan sudah digali oleh para pendahulu yang kemudian dikristalkan dalam lima butir Pancasila.

“Oleh karena itu Pancasila merupakan harga mati yang harus kita amalkan dan pertahankan dalam berbangsa dan bernegara,” tegasnya.

Sementara, Pj. Gubernur Sumut Hassanudin mengatakan, keberagaman yang ada di Sumut tidak dipandang sebagai sumber perbedaan sehingga tercipta batas di antara masyarakat. “Tetapi sebagai energi pemersatu kehidupan yang harmonis dalam keberagaman,” ujarnya.

Adapun naskah yang dibacakan dalam “Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara dari Sumatera Utara” menekankan pada poin-poin sebagai berikut: 1) Memegang teguh prinsip-prinsip kebhinnekaan dan memperkuat sikap toleransi sesama anak bangsa Indonesia; 2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan penuh rasa tanggung jawab dan cinta tanah air; 3) Membangun rasa persaudaraan yang tulus, saling mengasihi dan menyayangi sesama anak bangsa lintas agama, suku dan budaya; 4) Ikut serta menciptakan rasa damai, sejuk dan bebas konflik antarumat beragama, suku, dan budaya; 5) Mendukung penuh pemerintah untuk melindungi hak warga negara dalam menjaga harmonisasi antarumat beragama dalam bingkai konstitusional.

Usai pembacaaan ikrar, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman “Merajut Keberagaman Nusantara dari Sumatera Utara” oleh para tokoh lintas agama, suku agama, dan budaya.

Hadir dalam acara tersebut, jajaran Forkopimda Provinsi Sumut, walikota dan bupati se-Sumatera Utara, para tokoh lintas agama, tokoh suku dan budaya, para tokoh Organisasi Masyarakat Lintas Agama, serta para kader dan warga JBMI se-Indonesia.

Sementara, Wapres didampingi Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Administrasi Sapto Haryono W.S., Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, dan Imam Aziz, serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma. (R1)

Komentar