Jakarta, Karosatuklik.com – Industri penerbangan komersial tanah air harus diakui belum ada yang kuat. Hanya Garuda Indonesia yang memiliki reputasi paling baik dibandingkan penerbangan lain di tanah air.
Baru-baru ini Garuda Indonesia dinobatkan sebagai The World’s Best Airline Cabin Crew 2023 atau penghargaan maskapai dengan awak kabin terbaik di dunia. Penghargaan ini diberikan Lembaga independen pemeringkatan penerbangan yang berbasis di London, Inggris, Skytrax.
Sayangnya pelayanan terbaik Garuda Indonesia tidak didukung kekuatan finansialnya. Garuda Indonesia terus mengalami kerugian.
Kerugian Garuda Indonesia Juni atau paruh pertama 2023 mencapai US$76,5 juta atau Rp1,16 triliun (asumsi kurs Rp15.182 per US$).
Kondisi inilah yang menjadi salah satu penyebab Menteri BUMN Erick Thohir akan me-merger Garuda Indonesia, Citilink dan Pelita Air. Erick mengatakan, penggabungan guna menekan ongkos logistik ketiga maskapai dan memperkuat penerbangan tanah air. Sebab diketahui ketiga penerbangan memiliki sejumlah rute yang sama.
Maskapai Terburuk di Dunia
Jika Garuda Indonesia mendapatkan penghargaan kru kabin terbaik di dunia versi Skytrax, lalu maskapai apa yang paling buruk di dunia dan apakah ada dari Indonesia?
The 2023 Airline Index yang dirilis oleh Bounce, Rabu (23/8/2023) memasukkan maskapai asal Indonesia, yakni Lion Air dan Wings Air dalam daftar maskapai penerbangan internasional terburuk di dunia.
Bounce memberikan penilaian terhadap 52 maskapai dari berbagai negara yang melayani penerbangan internasional, termasuk 12 maskapai penerbangan terbesar di Amerika Serikat.
Penilaian didasarkan pada sejumlah indikator, seperti ketepatan waktu, tingkat pembatalan penerbangan, kualitas makanan dan hiburan dalam pesawat, kenyamanan kursi pesawat, kualitas pelayanan awak kabin, hingga kebijakan bagasi.
Dari berbagai indikator tersebut, Wings Air hanya mendapatkan skor 0,37 dari total 10 poin. Ini menjadikan anak usaha Lion Group tersebut sebagai maskapai penerbangan internasional terburuk.
Selain itu, Wings Air memperoleh nilai 1 dari 5 untuk makanan dan hiburan dalam pesawat, 3 dari 5 untuk kenyamanan kursi, dan 2 dari 5 untuk layanan staf penerbangannya.
Kemudian posisi kedua terburuk diisi Lion Air yang mendapatkan skor 0,61 poin, dengan tingkat ketepatan waktu 48,76% dan tingkat pembatalan mencapai 20,01%.
Maskapai dengan logo singa ini meraih skor 2 dari 5 untuk layanan staf dan kenyamanan kursi, serta skor 1 dari 5 untuk makanan dan hiburan.
Berikut daftar lengkap 10 maskapai penerbangan internasional terburuk di dunia pada 2023 menurut Bounce:
- Wings Air (Indonesia): 0,37 poin
- Lion Air (Indonesia): 0,61 poin
- Jetstar Airways (Australia): 0,94 poin
- Flydubai (Uni Emirat Arab): 1 poin
- VivaAerobus (Meksiko): 1,18 poin
- Wizz Air (Hungaria): 1,31 poin
- Ryanair (Irlandia): 1,63 poin
- West Jet (Tiongkok): 1,66 poin
- Vueling Airlines (Spanyol): 1,96 poin
- Air Canada (Kanada): 2,11 poin
Adapun Batik air menduduki peringkat ke-13 maskapai terburuk dalam daftar ini, dengan skor 2,48 poin. Tercatat, tingkat ketepatan waktunya sebesar 58,11 persen dan tingkat pembatalan 10,48 persen.
Selain Bounce terdapat lembaga lain yang juga memberi penilaian terhadap penerbangan yaitu majalah Travel Leisure. Majalah Travel Leisure baru-baru menobatkan Singapure Airlines sebagai maskapai terbaik di dunia. Gelar ini disandang Singapure Airlines selama 26 tahun berturut-turut. (Inilah.com)
Berita Terkait:
Komentar