Manado, Karosatuklik.com – KPU Kota Manado resmi menetapkan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Manado Andrei Angouw – Richard Sualang sebagai pemenang pada Pemilihan Walikota Manado tahun 2020. Penetapan tersebut dilakukan lewat rapat pleno terbuka, Jumat (19/2/2021).
Dalam berita acara penetapan yang dibacakan Sekretaris KPU Kota Manado Jimmy Tamboto menetapkan pasangan calon nomor urut 1 Andrei Angouw – Richard Sualang sebagai pemenang dengan perolehan sebanyak 88.303 suara.
Dalam sambutannya Andrei Angouw mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa bahwa proses demokrasi Pilkada Kota Manado telah berjalan dengan baik.
“Saya menyampaikan banyak terima kasih kepada komisioner KPU Kota Manado, Komisioner Bawaslu, Walikota Manado dan jajarannya, Forkompinda Manado dan jajarannya, rekan-rekan pers, masyarakat Kota Manado atas terlaksananya Pilkada Kota Manado dengan aman, kita bisa melewati proses demokrasi,” tutur Andrei Angouw.
Ke depannya Andrei Angouw bersama Richard Sualang berharap dukungan dalam membangun Kota Manado karena menurutnya inilah esensi dari demokrasi itu, kita memilih pemimpin kita dan kita bersama-sama membangun daerah kita, karena itulah tujuannya demokrasi, masyarakat memilih dan bersama-sama membangun daerah ini.
“Tentu dalam melaksanakan tugas-tugas kami ke depan, tentu kami harapkan dukungan dari semua stakeholder yang ada,” pungkas Andrei Angouw.
Tumbuh Subur
Sebelumnya juga dikabarkan, toleransi bukanlah kata asing bagi Andrei Angouw, Calon Wali Kota Manado yang berdasarkan hitung cepat dari sejumlah lembaga survei, mampu memenangkan kontestasi Pemihan Wali Kota (Pilwako) Manado .
Dalam keluarga Andrei Angouw, toleransi itu tumbuh dengan subur. Meski menganut agama Konghucu, istrinya Irene G. Pinontonan justru menganut agama lain, yakni Kristen Protestan. Namun itu tidak menjadi masalah bagi Andrei, intinya yang penting menjaga kerukunan.
“Yang penting keluarga rukun, bisa membina anak-anak, bisa menjadi bagian yang baik untuk membesarkan bangsa ini. Itu paling penting,” kata Andrei, Jumat (11/12/2020).
Menurutnya, keluarga itu sel terkecil dari suatu negara, dari keluarga-keluarga terbentuklah negara. Setiap negara punya nilai-nilai sendiri, nilai-nilai keluarga inilah yang membentuk nilai-nilai negara. Kalau keluarga berantakan, negara berantakan. “Keluarga semua bagus, keluarga semua menjalankan nilai-nilai dengan bagus, etos kerja bagus, dididik dengan bagus semua keluarga begitu, negara kuat,” ujar Andrei.
Untuk itu, Andrei mengaku menyesalkan akan adanya isu-isu Suku, Ras, Agama dan Antargolongan (SARA)