Aulia Rachman : Pemko Medan Dorong Produk UMKM Medan Berbasis Digitalisasi

Sumut1005 x Dibaca

Medan, Karosatuklik.com – Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, S.E., M.M., melalui Wakil Wali Kota Medan, H. Aulia Rachman, S.E menyebutkan, Pemko Medan mendorong dan memprioritaskan produk-produk UMKM untuk masuk e market place atau penyelenggaraan perdagangan melalui program Belanja Langsung Pengadaan atau Bela Pengadaan.

Hal itu dikatakan Wakil Wali Kota Medan, H. Aulia Rachman, S.E., saat membuka kegiatan Pemberian Penjelasan Program Bela Pengadaan dan Tata Cara Pencantuman Produk UMKM ke Dalam E-Market Place, Rabu (10/3/2021) secara virtual dari Ruang Command Center Kantor Wali Kota Medan.

Dalam kegiatan yang digelar Bagian Perlengkapan dan Layanan Pengadaan bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Medan itu, Aulia menyampaikan penyelenggaraan e-market place melaui program Bela Pengadaan ini mengedepankan transparansi dan akuntabel.

“Artinya, dengan kolaborasi UMKM kita akan semakin unggul,” sebutnya.

Sehubungan dengan itu, Aulia Rachman berharap, Direktorat Advokasi Pemerintah Daerah LKPP untuk memberikan dukungan dan pendampingan dalam bentuk kolaborasi bersama Pemko Medan untuk memajukan UMKM dengan tetap berpijak pada ketentuan peraturanperundangan.

pemko medan 2

UMK Go Digital

Kegiatan yang antara lain dihadiri Sekretaris Utama LKPP, Setya Budi Arianta, Direktur Advokasi Pemerintah Daerah, Iwan Herniawan, Asisten Administrasi Umum, Renward Parapat ini menghadirkan narasumber Imam Arumsyah selaku Analisis Kebijakan Muda-Sub Kordinator Wilayah Sumatera-Banten Direktorat Advokasi Pemerintah Daerah.

Imam memaparkan, Bela Pengadaan ini mendukung program UMK Go Digital melalui proses belanja langsung uang bernilai paling tinggi Rp50 juta kepada UMK yang tergabung alam market place.

Disebutkannya, selain mendorong UMK Go Digital, Bela Pengadaan ini bertujuan menjadikan pengadaan lebih inklusif, meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri, memanfaatkan market place, dan meningkatkan transparansi serta akuntabilitas.

Bahasan UMKM saat Debat

Sekedar mengingatkan kembali, salah satu bahasan yang dihadirkan dalam kegiatan debat kandidat tahap pertama oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan, pada Sabtu (7/11), adalah tentang membangkitkan UMKM ketika masa pandemi maupun pasca pandemi.

Menurut Bobby Nasution ketika itu, bahwa kehadiran COVID-19 memberikan beberapa pelajaran yang dapat ditelaah.

“Yang pertama adalah, hari ini Kota Medan terutama di sektor UMKM belum ada namanya digitalisasi. Pandemi COVID-19 membatasi aktivitas kita, pertemuan secara langsung, pertemuan tatap muka. Ini bisa dipecahkan dengan solusi digitalisasi,” katanya.

Digitalisasi untuk mempermudah transaksi dan komunikasi di rasa perlu untuk dipahami dan dikuasai oleh masyarakat Kota Medan, agar tetap menjalankan roda ekonomi di masa pandemi.

“UMKM ke depan, bersama dengan saya dan Bang Aulia Rachman akan kita kenalkan dengan digitalisasi. Harus paham menggunakan handphone yang ada di tangan, menjadi penambahan pendapatan untuk masyarakat Kota Medan,” ujar Bobby.

“Pelatihan-pelatihan yang ada di Kota Medan belum merujuk pada digitalisasi, belum merujuk pada 4.0,” ucapnya.

Sementara itu, Aulia Rachman mengatakan bahwa keberadaan data yang tidak konkrit menimbulkan ketidakadilan di dalam masyarakat.

“Kita akan melakukan pendataan ulang. Pendataan ini mengingatkan kita atas ketidak adilan yang dirasakan saat ini oleh masyarakat atau UMKM di Kota Medan,” katanya.

Ia juga menyampaikan saat itu, wacana pemangkasan struktural birokrasi untuk memastikan keadilan kepada masyarakat yang berhak menerima bantuan.

Bila hari ini, Pemko Medan mendorong dan memprioritaskan produk-produk UMKM untuk masuk e market place atau penyelenggaraan perdagangan melalui program Belanja Langsung Pengadaan atau Bela Pengadaan, berarti Bobby Nasution dan Aulia Rachman sudah mulai menjalankan apa yang pernah disampaikannya. (R1)