Bangkitkan Kembali Masa Kejayaan Kopi Pakpak Bharat, Sekda Jalan Berutu Buka Festival Kopi 2.0 Tahun 2024

Pakpak Bharat, Sumut1594 x Dibaca

Siempat Rube, Karosatukilk.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Pakpak Bharat, Jalan Berutu, S.Pd, MM menghadiri acara Festival Kopi Pakpak Bharat 2.0 Tahun 2024 yang dilaksanakan di Kecamatan Siempat Rube, Jumat (14/06/2024).

Festival Kopi Pakpak Bharat yang dilaksanakan guna menggali kembali kejayaan kopi Pakpak yang pernah tersohor beberapa waktu silam.

Pada kempatan itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pakpak Bharat, Jalan Berutu mengawali sambutannya memberikan ucapan terimakasih kepada semuanya, khususnya Marolop Banurea yang telah menggagas acara ini.

“Nilai kopi yang melambung tinggi belakangan ini, mau tidak mau terus mendorong minat dan animo masyarakat Pakpak Bharat untuk bertani kopi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sekda menyampaikan, bahwa tanaman kopi terus mengalami peningkatan dari segi luasan, namun kita berharap ahli-ahli tanaman kopi bisa mengedukasi masyarakat tentang bertani kopi yang baik sehingga perluasan areal kopi juga diimbangi dengan peningkatan mutu dan kualitas kopi yang dihasilkan, disamping peningkatan kuantitas produksi kopi tentunya, ujarnya.

Festival Kopi Pakpak Bharat 2.0 Tahun 2024 ini diisi dengan seminar dan diskusi tentang tanaman kopi dengan menghadirkan banyak ahli kopi diantaranya Walmanso Simbolon, seorang petani yang konsisten pada budidaya kopi sejak puluhan tahun lalu, membudidayakan kopi dengan beragam varietas untuk dijual hasilnya dan di jadikan kopi bubuk kemasan,

Dr. Gunawan Djajakirana seorang pakar Ilmu tanah di IPB University, Bogor-Indonesia. “Minat penelitian saya mencakup perubahan tanah, lahan gambut, emisi gas rumah kaca, siklus unsur hara, zeolit, dan zat humat,” sebutnya.

Tanaman kopi bagi masyarakat petani di Kabupaten Pakpak Bharat sejatinya bukanlah jenis tanaman baru. Hampir seluruh petani di Kabupaten ini memiliki tanaman ini, baik untuk dijual maupun untuk dikonsumsi sendiri.

Tanaman kopi sempat dikesampingkan oleh para petani, diganti dengan komoditas lain, dibiarkan terbengkalai disebabkan menurunnya nilai jual kopi selama beberapa waktu.

Belakangan ini, tanaman kopi kembali menjadi primadona seiring meningkatnya nilai jual kopi yang mau tidak mau mendorong kembali minat para petani untuk membangun kembali kejayaan kopi yang pernah tenar hingga mancanegara ini. (WES)

Baca Juga:

  1. Buka Pelatihan Barista Kopi, Bupati: Kopi Pakpak Bharat Memiliki Cita Rasa Tinggi dan Aroma yang Khas
  2. Pencinta Kopi Harus Tahu, Ini 5 Jenis Kopi Termahal di Dunia
  3. Indonesia Jadi Negara Penghasil Kopi Terbesar ke-3 di Dunia, Hilirisasi Jadi Kunci

Komentar