Bantuan Pertanian dari Pemprov Sumut Telah Tiba di Kawasan Pertanian Terpadu Silima Kuta

Pakpak Bharat, Sumut2784 x Dibaca

Salak, Karosatuklik.com – Sejumlah bantuan pertanian dari Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikulturan Provinsi Sumatera Utara telah diba di Kawasan Pertanian Terpadu desa Silima Kuta Kecamatan Sitelu Tali Urang Julu, Kabupaten Pakpak Bharat, Rabu (18/12/2024).

Bantuan berupa bibit cabai merah, mulsa, pupuk, obat-obatan dan bantuan lainnya diterima oleh Kelompok Tani Terolih, Desa Silima Kuta yang menjadi salah satu mitra dalam pengelolaan kawasan ini.

Kawasan Pertanian Terpadu Desa Silima Kuta ini rencananya akan dikembangkan sebagai salah satu pusat pertanian yang diharapkan bisa mendukung ketersediaan pangan di Kabupaten Pakpak Bharat, dengan menggandeng berbagai pihak terutama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara.

Hal ini dikatakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pakpak Bharat, Adei Johan Banurea, SP, MP.

Lebih lanjut dikatakan, bantuan ini merupakan salah satu hasil koordinasi Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dan juga dukungan dari Penjabat Sementara Bupati Pakpak Bharat beberapa waktu lalu, Naslindo Sirait yang bahkan telah meninjau langsung kawasan ini.

“Tujuan utamanya tentunya mewujudkan Pakpak Bharat yang mandiri pangan dan tidak lagi tergantung dengan daerah lain, ini tujuan penting dari bapak Franc Bernhard Tumanggor selama ini yang pastinya selaras dengan pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu ini,” ucap Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pakpak Bharat, Adei Johan Banurea.

“Konsep Kawasan Pertanian terpadu ini diharapkan bisa menjamin ketersediaan lahan untuk pertanian yang akan dikelola oleh petani agar bisa mencukupi kebutuhan pangan masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat,” jelasnya.

“Namun sekarang ini tahap awal KPT ini akan kita tanam cabai merah seluas 5 hektare, yang nantinya kita kembangkan bersama masyarakat melalui Kelompok Tani,” sebutnya.

“Mengenai kawasan pertanian terpadu ini sudah dilakukan kajian potensi pengembangan untuk komoditi hortikultura, tanaman pangan, dan lainnya,” jelas Adei Johan. (WES)

Komentar